TRIBUNWOW.COM - HM (80) seorang lansia di Jakarta bernasib nahas setelah dikira warga merupakan seorang maling.
HM yang sudah berusia lanjut itu dikejar-kejar massa, mobilnya dirusak, bahkan dikeroyok hingga tewas.
Kirun (32), yang merupakan saksi mata di lokasi menyebut bahwa HM dihajar massa yang jumlahnya sekitar 50 orang.
Baca juga: Salah Sangka Berujung Maut, Ini Kronologi Kakek di Jakarta Dikira Maling hingga Tewas Dikeroyok
Baca juga: Diteriaki Maling, Pengemudi Mobil di Jakarta Dikeroyok hingga Tewas, Polisi: Warga Salah Presepsi
Korban, tetap dihajar massa meski sejak awal sudah nampak tak berdaya.
"Gimana mau melawan, korbannya itu saja kakek. Usia sekitar 70 tahun lebih lah. Badannya sudah kurus, rambut sudah beruban," kata Kirun di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (23/1/2022), dikutip dari Tribun Jakarta.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (23/1/2022) pukul 02.00 WIB.
Video yang menampilkan aksi kejar-kejaran sejumlah pemotor dan korban juga banyak beredar di media sosial.
Awalnya, HM yang mengendarai mobil miliknya sendiri, diteriaki maling oleh para pemotor yang kemudian mengundang massa lain untuk ikut mengejar.
Kirun sendiri menyebut bahwa dari perawakannya sulit untuk percaya bahwa kakek itu merupakan maling.
Tetapi, massa terus meneriakinya sebagai maling hingga banyak orang yang kesal dengan aksi pencurian ingin meluapkan emosinya.
Baca juga: Kronologi Ayah Jadi Korban Salah Tangkap saat Iringi Jenazah Anaknya, Korban Juga Alami Kekerasan
Bahkan, balok kayu dan batu dijadikan alat untuk merusak mobil milik kakek itu.
"Saya lihat di mobil ada gendongan bayi dan tongkat buat jalan. Giginya sudah ompong. Saya pikir enggak mungkin kakek ini maling. Tapi mereka tetap saja teriak maling-maling," ujarnya.
Kirun juga menyebut bahwa dirinya sebenarnya ingin melerai tindakan main hakim sendiri itu.
Namun, dirinya menyaksikan sendiri bagaimana polisi yang coba melerainya diabaikan dan tak kuasa menahan amukan massa.
"Polisi ada dua orang kalau enggak salah, patroli juga enggak kuat nahan karena sebegitu banyaknya massa. Makannya saya enggak berani. Walaupun mereka enggak ada yang bawa senjata," tuturnya.
Dalam keterangannya, disebutkan bahwa warga sekitar tak ada yang mengenali pengejar atau massa yang melakukan aksi pengeroyokan tersebut.
Pasalnya, tindakan itu juga terjadi pada dini hari di mana tak banyak warga beraktifitas.
"Warga saja enggak tahu kejadian. Yang tahu kejadian yang keamanan pabrik dan orang yang tugas di pabrik seperti saya saja. Kata polisi sih memang korban sudah dikejar dari Tebet," lanjut Kirun.