Lemas dan Digendong
Dalam acara diksar ini diketahui ada 15 mahasiswa yang menjadi peserta terdiri dari sembilan laki-laki dan enam perempuan.
Memasuki Sabtu (22/1/2022), korban yang mengalami sakit perut dan melapor kepada ketua pelaksana.
Pertolongan pertama yang diberikan saat itu adalah mengerok tubuh korban menggunakan ujung sendok dan minyak sayur.
Lalu korban diberikan obat maag dan diminta beristirahat di dekat api unggun.
Pada saat ditanyakan oleh pihak panitia, korban mengaku masih sanggup meneruskan acara.
"Sekira 30 menit ketua pelaksana menanyakan kondisi korban dan korban menjawab masih sanggup," terang Kasubsi Penmas Humas Polres Lahat, Aiptu Lispono, Senin (24/1/2022).
"Kemudian korban dan peserta lain mengikuti rangkaian kegiatan penutupan diksar dengan melalui jalur yang sudah disiapkan panitia dan melewati 3 pos serta melakukan tradisi pembayatan untuk mencapai api unggun," sambungnya.
Di tengah perjalanan, korban diketahui sudah merasa lemas namun masih sadar.
Ketika itu korban digendong oleh seorang peserta lain.
Seusai acara pembaiatan selesai, korban dibopong oleh ketua pelaksana kegiatan.
"Saat upacara penutupan korban langsung jatuh dan hilang kesadaran kemudian dibantu oleh panitia pelaksana untuk di bawa ke RSUD Lahat, sesampai di RSUD Lahat korban di periksa dokter jaga dan dinyatakan sudah meninggal dan di lakukan visum mayat di kamar jenazah," papar Aiptu Lispono.
Menanggapi peristiwa ini, Humas UM Palembang Rian tutup mulut enggan memberikan komentar terkait hal tersebut. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Kronologis Peserta Diksar Mapala Muhammadiyah Meninggal, Mengeluh Sakit Perut dan Sempat Kerokan dan Peserta Diksar Mapala Meninggal, Universitas Muhammadiyah Palembang Tutup Mulut