Pelaku Menyerahkan Diri

Ilustrasi pembunuhan (Sumber: Istimewa via Tribunnews.com)

Setelah menjadi DPO selama beberapa hari, pelaku akhirnya menyerahkan diri pada Sabtu (22/1/2022).

"Benar pelaku sudah menyerahkan diri kemarin sore, sekitar pukul 17.00 WIB," kata Gigih.

Setelah dilakukan pendalaman, ternyata pelaku merasa sakit hati pada janda beranak satu tersebut.

Menurut pelaku, korban memiliki hubungan spesial dengan ayahnya, hingga kerap memicu pertengkaran keluarga.

"Menurut pelaku, dia sudah memperingatkan korban untuk menjauhi ayahnya, melalui aplikasi pesan WhatshApp. Namun korban mengabaikan peringatan dari pelaku tersebut," beber Gigih.

“Karena korban diduga memiliki hubungan khusus dengan ayahnya. Sehingga kedua orang tuanya sering bertengkar."

Polisi pun mengamankan barang bukti berupa pakaian korban, sepasang sandal korban, dan pisau milik pelaku.

Adapun pasal yang disangkakan pada BG adalah pasal 340 KUHP dengan hukuman penjara maksimal 15 tahun.

Namun, masih ada kemungkinan pelaku akan dihukum dengan ancaman pidana yang lebih berat.

"Saat ini, pasal yang disangkakan kepada pelaku yakni pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman kurungan maksimal 15 tahun penjara," terang Gigih.

"Saat ini pelaku masih kita lakukan penyidikan dan kita masih terus mendalami keterangan dari pelaku.”

“Apakah ada unsur lain dalam pembunuhan tersebut. Apakah pembunuhan tersebut direncanakan atau tidak."

Jika terbukti sebagai pembunuhan berencana, BG bisa dikenakan hukuman mati akibat perbuatannya.(TribunWow.com)

Sebagian artikel ini diolah dari TribunLampung.co.id dengan judul Janda di Lampung Selatan Dibunuh Kekasih Gara-gara Punya Hubungan dengan Ayah Pelaku, Janda Korban Pembunuhan di Natar Lampung Selatan Memiliki Seorang Anak  , dan Tribunnews.com dengan judul Terungkap Motif Pembunuhan Janda di Lampung, Pelaku Sakit Hati Korban Berhubungan dengan Ayahnya

Berita terkait lainnya