Truk Alami Rem Blong
Truk yang dikendarai MA itu melaju dari Jalan Pulau Balang Km 13 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara.
Begitu tiba di depan Rajawali Photo, sang sopir sudah menurunkan personeling dari empat ke tiga.
Namun setibanya di depan Bank Mandiri sopir hilang kendali karena truk mengalami rem blong.
Sebagai informasi, truk tronton itu menabrak enam mobil dan 14 pengendara sepeda motor.
Enam mobil yang ditabrak terdiri atas dua angkot, dua mobil pribadi, dan dua pikap.
Pengakuan Saksi
Wasirah, korban selamat dalam kecelakaan itu menceritakan kesaksiannya.
“Alhamdulillah, saya masih diberi keselamatan, hanya lecet di bagian kaki,” kata Wasirah di lokasi kejadian seperti dikutip dari Tribun Kaltim, Jumat (21/1/2022).
Kecelakaan ini menghebohkan warganet karena video detik-detik kecelakaan tersebut terekam CCTV.
Dalam rekaman CCTV yang beredar, sebuah truk tronton yang diduga rem blong maju dengan kecepatan tinggi menghantam belasan atau puluhan kendaraan yang sedang berhenti di lampu merah.
Akibatnya, kendaraan lain terpental dan banyak yang rusak berat.
Baca juga: Detik-detik Kecelakaan Maut Libatkan 4 Truk dan 2 Motor, Warga Dengar Suara Klakson Berulang Kali
“Brukk, nyaring bunyinya, waktu itu posisi motor saya bagian depan dekat traffic light agak kiri jadi enggak terseret truk, hanya terserempet kendaran lainnya,” ujar Wasirah.
Warga setempat yang ada di lokasi juga menyebut bahwa ini bukan pertama kalinya kejadian kecelakaan maut terjadi.
Tabrakan beruntun seperti itu disebut sudah sering terjadi dan dikenal dengan Tragedi Rapak.
"Kejadian terus berulang-ulang. Kami menyebutnya Tragedi Rapak. Sekarang korban lebih banyak. Sebenarnya perda yang melarang jam beroperasi truk-truk besar sudah ada. Tapi sering dilanggar," ujar warga Eko.
Bahkan, sempat kada Kadishub yang dicopot karena seringnya kecelakaan terjadi di sana.
Dan hingga kini, belum ada solusi yang dinilai efektif untuk mencegah berulangnya hal serupa.
"Beberapa waktu lalu Pak Sudirman, Kadishub dicopot akibat lakalantas Balikpapan Baru. Sekarang siapa yang bakal disalahkan atas kejadian ini?" tuturnya.
Respons Wali Kota
Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud menyebut bahwa kecelakaan ini akan menjadi pembahasan di tingkat pengambil kebijakan Kota Balikpapan.
Rapat itu, bahal digelar hari ini pukul 14.00 WIB.
Mengingat tragedi yang berulang, Rahmad juga menyebut akan mendorong DPRD Provinsi untuk segera membagun flyover di sana.
"Kita minta dukungan semua pihak, khususnya DPRD Kaltim agar rencana pembangunan flyover bisa cepat terealisasi dan kita minta bantuan gubernur untuk merealisasikan ini," ujarnya.
Rahmad juga menyebut perlunya penegakkan Perwali Nomor 60/2016 yang merupakan hasil revisi Perwali Nomor 33/2009 tentang pengaturan jam operasional kendaraan.
Dalam Perwali itu disebutkan, jenis kendaraan 20 feet dilarang melintasi jalan protokol pada jam sibuk, yakni antara pukul 06.30 Wita sampai dengan 09.30 Wita, dan antara pukul 15.00 Wita sampai pukul 18.00 Wita, sekalipun hari libur.
"Atas nama Pemkot Balikpapan saya ucapkan belasungkawa. Nanti siang kita akan rapat bersama dinas terkait agar kejadian tak terulang. Perwali yang kita punya harus ditegakkan," kata Rahmad Masud. (TribunWow.com)
Artikel ini diolah dari Tribun Kaltim yang berjudul Kecelakaan Maut Rapak Balikpapan Diduga Rem Blong Truk Kontainer, Polisi: Sopir Sudah Diamankan, Kronologi Kecelakaan Maut di Simpang Rapak Balikpapan, Truk Muat Kapur 20 Ton dan Kompas.com yang berjudul Cerita Korban Selamat Kecelakaan Maut di Lampu Merah Rapak Balikpapan, "Kecelakaan Maut di Rapak, Balikpapan, Diawali Pelanggaran Lalu Lintas, Berakhir dengan 5 Pengendara Taat Aturan Tewas"=