Terkini Daerah

Status Duda Jadi Alasan Pria di Bekasi Rudapaksa Tetangganya yang Autis, Begini Kronologinya

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hengki saat rilis kasus rudapaksa bocah lelaki autis, di Mapolres Metro Bekasi, Senin (17/1/2022).

Akui Dapat Informasi dari Media Sosial

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hengki saat rilis kasus rudapaksa bocah lelaki autis, di Mapolres Metro Bekasi, Senin (17/1/2022). (Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar)

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hengki mengakui bila pihaknya mendapat informasi dari Twitter. 

Awalnya, nenek korban disebutkan tidak ingin memperpanjang kasus ini hingga ke kepolisian. 

Namun, Polres Metro Bekasi kemudian jemput bola dan berusaha meyakinkan nenek korban hingga akhirnya berani membuat laporan. 

"Kami mendapatkan informasi dari mendia sosial, dari situ kami melakukan tindaklanjut jemput bola mengarahkan korban membuat laporan dan menangkap tersangka," paparnya. 

Polisi masih mendalami narasi di Twitter yang menyebut bahwa korban diduga lebih dari satu,

Kepada polisi, pelaku juga mengaku baru pertama kali melakukan aksinya dan hanya kepada korban.

"Untuk korban sementara satu, sebab tersangka baru melakukan hal ini pertama kali," paparnya.

Narasi yang beredar di Twitter diunggah oleh warga yang kebingungan karena nenek korban enggan melaporkan kasusnya kepolisi. 

Warga mengaku sudah membujuk bahkan sudah melakukan visum kepada bocah tersebut. 

Kabar dugaan pelecehan ini dikabarkan oleh seorang warga melalui akun Twitter @ObenGokil pada Jumat (14/1/2022) lalu. 

Warga juga menyebut bahwa terduga pelaku sudah dikenal memiliki orientasi menyimpang di lingkungan sekitarnya. 

Dia menduga, ada korban lain yang juga dilecehkan oleh terduga pelaku. 

"Yang jadi terduga tersangka ini juga pernah melecehkan teman-teman gue waktu gue masih pda kecil. Sekitar 25 tahun yg lalu.

Jadi teman-teman gue ini cerita kalau dilecehkan sama orang itu itu.

Dan karena waktu kita masih pada umur 7 sampai 8 tahunan jadi enggak berani ambil tindakan apa-apa," ungkapnya dalam cuitan Twitter. 

Disebutkan bahwa terduga pelaku melakukan aksinya dengan mengajak anak-anak main ke rumahnya. 

Anak-anak yang menjadi korban biasanya adalah anak-anak yang kurang terperhatikan dan anak kuran mampu. 

Usai kasusnya viral, dia pun mengapresiasi warganet yang memberikan dukungan agar kasus ini terungkap.

"Teman-teman, Terima kasih banyak atas bantuan dan dukungannya. Saya tidak menyangka akan sederas ini. Niat saya meminta bantuan dikarnakan rumah pelaku dan korban berdekatan," ucap dalam cuitan. (TribunWow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Artikel ini diolah dari Tribun Jakarta yang berjudul Pelaku Pencabulan Anak Autis di Bekasi Seorang Duda, Hasrat Tak Terbendung usai Istri Tiada dan Bocah Pengidap Autisme di Bekasi Diduga Disodomi, Dosa Bejat Pelaku Sejak 25 Tahun Lalu Terungkap

Halaman