Terkini Daerah

Sekap dan Aniaya Bocah 5 Tahun di Sumedang, Hubungan Tersangka dengan Korban Masih Tanda Tanya

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepolisian Resor Sumedang menggelar konfrensi pers kasus penyekapan anak berusia 5 tahun di Perumahan Anggrek Regency, Sumedang Utara, Sumedang, Kamis (6/1/2022).

TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian menetapkan wanita pemilik rumah berinisial S (53), sebagai tersangka kasus penyekapan dan penganiayaan kepada anak berusia lima tahun di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. 

Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto menyebut masih menggali keterangan tersangka soal hubungan antara tersangka dan korban. 

"Segala kemungkinan masih bisa terjadi sebab tersangka ini pernyataannya berubah-ubah," katanya, dalam rilis kasus di Mapolres Sumedang, Kamis (6/1/2022), dikutip dari Tribun Jabar.

Baca juga: Tak Sanggup Rawat Anak Titipan, Wanita di Sumedang Siksa dan Rantai Kaki serta Tangan Bocah 5 Tahun

Baca juga: Bocah di Sumedang Dirantai di Rumah Kosong, Terduga Pelaku Sempat Angkat Telepon dari Warga

Kepada polisi, awalnya pelaku menyebut bahwa korban merupakan saudaranya. 

Kemudian pernyataannya berubah dan menyebut bahwa korban adalah anak yang dititipkan kakeknya.

Padahal, kakeknya hingga kini berada di Lampung. 

Tidak hanya itu, S disebut beberapa kali memberikan keterangan yang berubah-ubah.

Namun, pihak kepolisian masih menyebut bahwa S adalah tante korban.

"Tersangka akan menjalani tes kejiwaan di Rumah Sakit RS Bhayangkara Sartika Asih lantaran jawabannya kerap berubah-rubah. Dia ini tertutup, dia ini wirausaha dengan banyak usaha," katanya.

Termasuk dengan adanya dugaan bahwa korban merupakan korban perdagangan manusia.

Baca juga: Cerita Warga Penyelamat Bocah yang Dirantai di Sumedang: Penuh Asap Tanpa Ventilasi, Korban Lemah

Eko belum bisa memastikan hal itu karena keterangan pelaku yang kerap berubah.

Namun, dirinya memastikan bahwa kini korban dalam keadaan aman dan sedang di bawah pengawasan kepolisian. 

"Saat ini korban telah berada di tempat aman yang tak bisa saya sebutkan lokasinya. Yang jelas dalam perawatan Dokkes Polres Sumedang dan Dokkes Polda Jabar. Kami berharap traumanya hilang," kata Eko.

Bocah berusia lima tahun itu pertama kali ditemukan oleh warga ketika ada satu rumah yang mengalami kebakaran. 

Warga, melihat korban dalam kondisi terikat dengan rantai. 

Tak hanya diikat, berdasarkan pemeriksaan kepolisian, disebut bahwa S juga kerap melakukan penganiayaan kepada korban. 

"Alasannya karena tidak kuat lagi mengurus anak tersebut, sehingga setiap kali S ini keluar rumah, dia menyekap anak itu," katanya.

Selain berdasarkan keterangan korban dan pelaku, hasil visum juga membuktikan bahwa korban kerap mendapat tindakan penganiayaan. 

"Benda tumpul, gigitan, dan siraman minyak panas," kata Eko.

Kesaksian Warga

Kasus itu, terungkap setelah rumah tempat penyekapan terbakar dan warga terpaksa memaksa masuk untuk memadamkan api. 

Deni Tandrus (58) seorang warga yang memiliki rumah tepat di sebelah tempat penyekapan itu menceritakan detik-detik penyelamatan korban. 

Kejadian itu, terjadi sekitar pukul 12.30 WIB di mana Deni melihat kepulan asap dari rumah di sampingnya. 

Melihat rumah yang nampak sepi dan pagar digembok, Deni dan sejumlah warga akhirnya masuk setelah mengabarkan pemilik rumah. 

Setelah masuk, warga mendengar teriakan anak kecil yang berusaha untuk meminta pertolongan. 

Hingga akhirnya warga dibagi menjadi dua tim di mana tim pertama berusaha memadamkan api yang berada di dapur, dan kedua mencari suara anak itu. 

"Waktu saya dan warga temukan sudah dalam kondisi lemah. Telat beberapa menit mungkin wallahu a'lam, karena itu kan pengap tidak ada ventilasi sama sekali di lantai dua," kata Deni saat ditemui di sekitar lokasi kejadian, Kamis (6/1/2022), dikutip dari Tribun Jabar.

Deni sendiri mengaku kaget melihat ada anak yang disekap di dalam rumah itu.

Pasalnya, selama ini dirinya tidak mengetahui ada anak kecil di dalam rumah itu. 

Anak itu dalam kondisi dirantai tangan dan kakinya. 

Kaki anak itu dirantai ke gagang besi ranjang tempat tidur itu, sedangkan tangannya diikat ke sebuah velg mobil. 

"Ya kan itu ada nomor telepon di papan di depan rumah, di bawah tulisan "dijual", saya telepon, mengabarkan rumah terbakar dan seorang anak tersekap. Orang yang ditelepon tersebut memberi tahu bahwa kunci gemboknya ada di dekat TV," kata Deni.

Warga mengaku kesal mengetahui kondisi anak itu yang dirantai sedemikian rupa. 

Mengingat kondisi anak yang lemah, warga di sana langsung membawa anak itu pergi setelah berhasil membuka gembol yang melekat ke besi tempat tidur. 

"Ketemu tuh kuncinya, tapi yang bisa dibuka hanya yang bagian kaki. Anak itu buru-buru diselamatkan untuk menghirup udara bersih dahulu, dibawa ke luar rumah," kata Deni.

Kini, rumah tersebut masih dalam penyelidikan oleh tim inafis. 

Sebelumnya, pemilik rumah S juga datang ke lokasi dan langsung dibawa ke Mapolres Sumedang untuk menjalani pemeriskaan. 

Anak itu diketahui ditinggal ibunya meninggal dan sang ayah berada di luar kota. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Ini Alasan S Sekap Anak di Sumedang, Korban Alami Kekerasan, Gigitan sampai Disiram Minyak Panas dan DETIK-DETIK Penyelamatan Anak Disekap di Sumedang, Kondisi Ini Buat Darah Warga Mendidih