Mengenai kabar satpam tersebut membawa handy talky (HT) saat hujan, Feri menyebut bahwa hal tersebut sama sekali tidak berpengaruh.
"Adanya HT atau alat komunikasi yang dipegang Pak Satpam tidak mempengaruhi hal tersebut (sambaran petir)."
"Ini karena alat komunikasi tersebut mempunyai frekuensi yang berbeda."
"Hal ini karena petir hanya menyambar titik yang masuk dalam jarak sambarnya."
"Jarak sambarnya yaitu payung atau gedung di sekitar Pak Satpam."
"Jadi bukan dipengaruhi oleh alat komunkasi tersebut, karena HT dan petir mempunyai frekuensi yang berbeda," jelas Feri.
Untuk diketahui, saat ini satpam tersebut dikabarkan selamat dan sehat usai di rawat di rumah sakit selama 4 hari.
"Kemungkinan besar luka di tangan Pak Satpam terlihat agak parah di banding bagian tubuh lain," terang Feri.
Baca juga: Viral Satpam Selamat seusai Tersambar Petir di Jakut, Sempat Dirawat 4 Hari, Ini Kondisi Terakhirnya
Tips Aman Saat Hujan Petir
Petir, kata Feri, merupakan fenomena alam yang biasa terjadi terutama di daerah yang kelembabannya tinggi.
Untuk itu, Feri menyarankan kepada masyarakat untuk menghindari berdiri di daerah terbuka, terlebih saat hujan.
"Jika terpaksa (harus) berlindung dari pohon saat terjadinya hujan dan petir (karena takut roboh), maka jarak yang aman dari pohon tersebut kurang lebih 5 meter," jelas Feri.
Namun apabila ada gedung atau bangunan, Feri menyarankan untuk masuk ke gedung atau bangunan tersebut.
"Jangan berada di tempat ketinggian. Hindari tebing berbatu, di bawah pohon rindang, tepi kolam, danau, dan area yang berhubungan dengan air, pagar besi, kawat berduri, dan kabel listrik." pungkas Feri.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)
Berita terkait Peristiwa Viral Lainnya
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penjelasan Ahli Mikroelektronika Soal Insiden Satpam Tersambar Petir, Payung Jadi Penghantar