TRIBUNWOW.COM - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman buka suara soal kasus tabrak lari di Nagreg, Jawa Barat.
Dudung menyebut pihaknya akan memecat ketiga pelaku yang merupakan anggota TNI AD.
Hal itu diungkapkan Dudung saat berziarah ke makam korban Salsabila (14) pada Senin (27/12/2021).
Sebagai informasi, selain Salsabila, sang kekasih Handi Saputra (17) juga tewas dalam kejadian itu.
Jasad keduanya ditemukan di Sungai Serayu setelah dibuang oleh ketiga pelaku.
Baca juga: Dikunjungi KSAD, Begini Kesedihan Orangtua Salsabila Korban Tabrak Lari di Nagreg: Saya Enggak Kuat
Baca juga: Sosok KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Karier hingga Riwayat Jabatan
Kini, ketiga pelaku berinisial Kolonel Infanteri P, Kopral Dua DA, dan Kopral Dua A terancam hukuman berat.
"Kami juga menyinggung soal pemecatan TNI AD akan menyesuaikan, maka apabila yang putusan peradilan militer menyertakan disertai dengan pidana tambahan pemecatan," kata Dudung, dikutip dari Tribunnews.com, Senin (27/12/2021).
"Maka saya selaku KSAD akan menyesuaikan dan akan mengurus administrasinya untuk dilakukan pemecatan."
Selain itu, menurut Dudung, ketiga pelaku layak dipecat sebagai anggota TNI AD.
Ia menilai tindakan tiga anak buahnya itu di luar batas kemanusiaan.
"Memang menurut saya ini layak (pemecatan), karena apa yang dilakukan sudah diluar batas kemanusiaan," jelasnya.
Dalam kesempatan itu Dudung juga telah memohon maaf pada keluarga korban.
"Saya sudah sampaikan kepada keluarga korban mohon maaf atas nama AD yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," tandasnya.
Tangis Orangtua Korban
Ibu Salsabila korban tabrak lari dan pembuangan jasad di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Suryati (41) mencurahkan isi hatinya saat dikunjungi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, Senin (27/12/2021).
Dilansir TribunWow.com, tak hanya mengunjungi korban, Jenderal Dudung juga berziarah ke makam korban yang baru berusia 14 tahun itu.
Di hadapan KSAD, Suryati berharap para pelaku dihukum seberat-beratnya.
Ia mengaku menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak berwenang.
Baca juga: Oknum Kolonel TNI AD Diduga Grogi seusai Tabrak 2 Remaja di Nagreg, Pilih Bawa Kabur Korban
Baca juga: Detik-detik 3 Oknum TNI Buang Tubuh Korban Kecelakaan ke Sungai, dari Bandung Dibuang di Cilacap
Namun, jasad keduanya dibuang tiga pelaku ke Sungai Serayu.
Belakangan ini terungkap ketiga pelaku merupakan oknum TNI berinisial Kolonel Infanteri P, Kopral Dua DA, dan Kopral Dua A.
"Saya serahkan ke pihak berwenang saja, saya tak mengerti terkait hukum," ujar Suryati, dikutip dari TribunJabar.id, Senin (27/12/2021).
Pernyataan senada juga diungkapkan ayah Salsabila, Jajang (72).
Ia mengaku tak banyak berbincang dengan Jenderal Dudung.
"Tadi tak banyak ngobrol, hanya menyampaikan belasungkawa, duka cita saja. Dan memberi semangat ke depannya," kata Jajang.
"Saya juga tak menjawab apa-apa saat Pak Jendral berbicara. Saya enggak kuat (masih sedih)."
Jajang juga menemani Jenderal Dudung beserta jajarannya berziarah ke makam Salsabila.
Tampak Jajang menaburi bunga di atas pusara anaknya ditemani Jenderal Dudung.
Jajang yang terlihat sedih terlihat beberapa kali dirangkul dan diusap pundaknya oleh KSAD.
Sosok Pelaku
Kasus ini menjadi viral lantaran jasad kedua korban sempat dibawa kabur oleh para pelaku dari tempat kejadian perkara (TKP) tabrak lari di Nagreg, hingga akhirnya dibuang di aliran Sungai Serayu, Jawa Tengah.
Terungkap ketiga pelaku ternyata merupakan oknum anggota TNI AD, yang mana satu di antaranya adalah perwira TNI AD, Kolonel Infanteri P.
Baca juga: Buka-bukaan soal Luka Korban Tabrak Lari di Nagreg, dr Hastry: Masih Bernapas Waktu Dibuang
Baca juga: Terancam Seumur Hidup Penjara, Kasus 3 TNI Penabrak Sejoli di Nagreg Dilimpahkan ke Jakarta
Dikutip dari Kompas.com, oknum kolonel ini diketahui menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Intel Korem 133 Nani Wartabone (NW), Gorontalo.
Fakta ini diungkapkan oleh Kapendam XIII/Merdeka, Letkol Inf Jhonson M Sitorus.
Diketahui, Kolonel P baru saja bertugas di Jakarta sejak tiga Desember 2021.
Di Jakarta, Kolonel P berdinas selama dua hari yakni 6-7 Desember 2021.
"Di mana saat itu dirinya untuk melaksanakan dan mengikuti kegiatan evaluasi bidang intel dan pengamanan di tubuh TNI Angkatan Darat (AD)," kata Letkol Jhonson, Sabtu (25/12/2021).
Setelah dinas selesai, Kolonel P sempat izin untuk pulang menjenguk keluarga yang ada di Jawa Tengah.
Kolonel P diketahui berangkat dari Jakarta ke Jawa Tengah pada Rabu (8/12/2021).
Kecelakaan kemudian terjadi pada Jumat (10/12/2021) ketika Kolonel P bersama dua oknum TNI lainnya yang berpangkat Kopda menabrak dua remaja di Nagreg.
Kini Kolonel P telah diamankan di Gorontalo pada Jumat (24/12/2021).
Kolonel P kemudian dibawa ke Marksa Pomdam XIII Merdeka di Manado, Sulawesi Selatan untuk proses penyelidikan dan penyidikan.
Hal tersebut disampaikan Danpomdam XIII/Merdeka Kolonel Cpm R Tri Cahyo, lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Sabtu (25/12/2021) siang.
"Saat ini kepada yang bersangkutan sedang dilaksanakan proses penyelidikan dan penyidikan awal di Pomdam XIII/Merdeka guna membuat terang perkara tersebut," kata Tri Cahyo.
Nantinya proses hukum penanganan perkara akan dilakukan di TKP tabrak lari yakni oleh Pomdam III/Siliwangi yang membawahi wilayah Nagreg. (TribunWow.com)
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com dengan judul Perbuatan Oknum TNI AD Tabrak Sejoli di Nagreg Disebut Diluar Batas Kemanusiaan, KSAD: Layak Dipecat, Tribun Jabar yang berjudul Mengenai Hukuman Penjara yang Cocok untuk Anggota TNI yang Terlibat Kasus Nagreg, Ini Kata Panglima, Kompas.com dengan judul "Bertugas di Gorontalo, Ini Alasan Kolonel P, Perwira Pelaku Tabrak Lari Sejoli Ada di Nagreg Bandung"