Pengamat media sosial Hariqo Wibawa Satria menilai, Anies membuat tayangan Youtube itu untuk mengejar popularitas tokoh lain seperti Sandiaga Uno dan Ganjar Pranowo terkait Pilpres 2024 mendatang.

Keduanya juga sama-sama diketahui aktif di media sosial terutama kanal Youtube.

"Kalau kita lihat di berbagai platform, memang Anies lumayan ketinggalan dibandingkan Ganjar yang lebih aktif di Youtube. Termasuk juga dibandingkan Sandiaga Uno," ucapnya, Senin (13/12/2021), dikutip dari Tribunnews.com.

Misalnya, kanal youtube Ganjar dengan namanya, Ganjar Pranowo saat ini sudah memiliki 1,1 juta subscribers.

Kemudian, Sandiaga Uno dengan SandiUno Tv memiliki 707 ribu subscribers.

Sedangkan,  Anies Baswedan jauh di bawah keduanya dengan 91 ribu subscribers.

Dibandingkan kedua sosok tersebut, selama ini Anies memang lebih sering berinteraksi dengan masyarakat lewat platform media sosial instagram dan facebook.

"Youtube memang sejauh ini belum dikelola pak Anies secara maksimal. Sedangkan nama lainnya, seperti Ganjar dan Sandi relatif aktif hampir di semua platform," ujarnya.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak bahkan menilai bahwa Anies sebaiknya fokus pada janjinya sebagai gubernur DKI dibanding harus fokus sebagai konten kreator. 

Pasalnya, masa jabaran Anies bakal berakhir pada tahun depan. 

"Persoalan DKI yang urgent tidak ada dijelaskan langsung ke media. Anies tidak lagi fokus di DKI," ujarnya saat dihubungi, Senin (13/12/2021).

Dirinya pun menilai munculnya Anies di kanal Youtube ada kaitannya dengan Pilpres 2024. 

Hal itu ditakutkan membuat Anies menjadi tidak fokus dalam menuntaskan janji-janjinya. 

"Akhir-akhir ini (Anies) terlihat tidak fokus di DKI, tetapi agak malu-malu hendak menjadi capres," ujarnya. (TribunWow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Artikel ini diolah dari Kompas.com yang berjudul Bukan Persiapan Pilpres, Anies Sebut Tayangan YouTube "Dari Pendopo" Terkait Kebijakan DKI dan Tribunnews.com yang berjudul Niat Anies Pamer Hasil Kerja Lewat YouTube Direspon Sindiran dan Tudingan Kejar Popularitas Pilpres