Diceritakan Isti, peristiwa itu berawal saat mereka sedang dalam perjalanan ke Kota Metro.
Kemudian, mereka dihentikan oleh oknum petugas itu di salah satu di Kota Metro.
Kepada suaminya, petugas itu menghentikan mereka karena sedang razia zebra dan meminta menujukkan buku KIR.
Saat itu, kata Isti, ia sempat menanyakan lokasi razia yang dimaksud petugas tersebut. Sebab, sambungnya tidak ada plang razia.
"KIR-nya hidup, kami tanya razianya sebelah mana, plangnya enggak ada. Dia (oknum) itu enggak bisa jawab sambil marah-marah," ujarnya.
Bukan itu saja, lanjutnya, oknum dishub itu pun meminta sumainya untuk menunjukkan STNK.
Baca juga: Fakta Viral Video Uang Dihamburkan Jadi Rebutan seusai Pilkada, Bahagia Menang Bagi-bagi Rp 2000-an
3. Pukul sopir pikap lalu lari terbirit-birit
Kata Isti, saat oknum tersebut meminta kepada suaminya untuk menujukkan STNK, ia pun lantas menjawab bahwa bukan wewenang dari tugasnya.
Namun, perkataan itu membuat oknum petugas itu marah dan memukul suaminya.
"Kami jawab, itu kan bukan kewenangan bapak. Dia jawab, ada kewenangan, tapi sambil emosi dan main tangan (memukul) ke kepala suami saya," ungkapnya.
Usai memukul suaminya, sambung Isti, oknum petugas yang belum diketahui identitasnya itu langsung kabur ke gang perumahan warga.
"Setelah itu dia kabur dengan motornya. Kita sempat kejar masuk ke gang perumahan warga. Ternyata itu gang buntu. Di situ baru saya ambil videonya, anak saya nangis," ungkapnya.
Isti mengaku, terkait dengan kejadian yang dialaminya bersama suaminya tidak akan diperpanjangnya.
Namun, Isti mengatakan, sengaja mengunggah video itu sebagai pengingat untuk berhati-hati.
4. Oknum petugas yang pukul sopir pikap sudah diproses