Terkini Daerah

Sewa Orang untuk Bunuh Suami, Istri di Karawang Diminta Eksekutor Tandatangan Kontrak Bermaterai

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono kepada sejumlah wartawan di Mapolres Karawang, pada Sabtu (6/11/2021), membeberkan isi surat perjanjian antara para pembunuh bayaran dengan seorang wanita, yang merupakan otak pelaku pembunuhan bos rumah makan padang di Karawang, Jawa Barat. Dalam surat itu ditulis pihak pertama yang memberi kerja yakni NW atau istri korban, wajib bertanggungjawab dan menjamin para pembunuh bayaran beserta keluarganya, kebutuhan hidupnya, apabila terjadi sesuatu yang tidak

Dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, ada dua alasan mengapa NW nekat menghabisi nyawa suaminya sendiri.

Pelaku diketahui sakit hati lantaran suaminya itu kerap meminta uang.

Selain suka minta uang, korban ternyata memiliki wanita idaman lain atau berselingkuh.

"Ada lima luka bacokan dan tusukan yang menyebabkan korban meninggal. Luka itu ada di bagian kepala, dada, leher, pinggang, dan tangan," kata Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono, dalam jumpa pers di Mapolres Karawang, Sabtu (6/11/2021).

NW sendiri menyuruh AM alias Otong (25) untuk mencari eksekutor yang mau menghabisi nyawa Khairul.

Para pelaku kini dikenakan yakni pasal 340 subsider pasal 338 junto pasal 556 KUHP dengan ancaman 20 tahun penjara.

Keenam pelaku adalah NW, AM (25), H (39), BN (34), RN (33), dan MH (25).

Dengar Suara Jeritan

Khairul Amin diduga kuat merupakan korban pengeroyokan karena terdapat sejumlah luka bacok di kepala.

Hal itu diungkap Kasubag Humas Polres Karawang, Ipda Budi Santoso saat ditemui TribunJabar.com, Kamis (28/10/2021).

Kejadian ini terungkap saat putri korban, Rizca Putri (21) mendengar suara teriakan minta tolong.

Anak korban langsung berlari ke arah ayahnya yang sudah terkapar bersimbah darah.

Tak hanya itu, saksi menyebut juga sempat mendengar suara sepeda motor yang melaju dengan kecepatan tinggi.

Saat keluar rumah, saksi melihat ayahnya sudah berlumuran darah di bagian kepala.

Namun, saat saksi meminta pertolongan ke rumah ketua RT tak ada yang membuka pintu.

Halaman
123