Terkini Internasional

Jurnalis China yang Ditahan karena Laporkan Covid-19 Mogok Makan, Keluarga Sebut Hampir Meninggal

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zhang Zhan adalah seorang mantan pengacara yang mendatangi Wuhan pada Februari 2020. Ditangkap seusai melaporkan Covid-19 di Wuhan hingga lakukan aksi mogok makan di penjara, jurnalis China Zhang Zhan disebutkan oleh keluarga hampir meninggal.

TRIBUNWOW.COM – Seorang jurnalis asal China yang ditahan atas laporan awalnya mengenai Covid-19 di Wuhan, kini disebut hampir meninggal.

Hal itu diungkapkan oleh pihak keluarga yang juga mengatakan alasan di balik kondisinya tersebut karena aksi mogok makan yang dilakukannya di penjara, sebagaimama dilansir dari The Guardian, Jumat (5/11/2021).

Zhang Zhan adalah seorang mantan pengacara yang mendatangi Wuhan pada Februari 2020.

Postingan saudara laki-laki Zhang Zhan. (Tangkapan Layar Twitter/@Jeffreychang81)

Baca juga: Imbauan Pemerintah China Buat Bingung saat Pandemi, Warga Panic Buying Cari Biskuit hingga Kubis

Baca juga: Kesaksian Bintang Tenis Peng Shuai, Dipaksa Berhubungan Seksual dengan Mantan Wakil PM China

Wanita berusia 38 tahun itu ingin melaporkan kekacauan yang terjadi di pusat pandemi Covid-19 serta mempertanyakan kepada pihak berwenang terkait penanganan wabah.

Dia merekam liputannya itu menggunakan ponsel pintarnya.

Namun, Zhang Zhan justru ditahan pada Mei 2020 dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara Desember tahun lalu, atas aksinya yang dianggap “menimbulkan pertengkaran dan memprovokasi masalah”.

Saudara laki-lakinya, Zhang Ju, memberikan keterangan terkait kondisi Zhan melalui akun Twitter yang diverifikasi oleh orang-orang yang dekat dengan masalah tersebut.

Dia mengatakan Zhan sekarang sangat kurus dan “mungkin tidak hidup lebih lama”.

“Zhan tingginya 177 cm, sekarang beratnya kurang dari 40 kg. Dia mungkin tidak akan selamat dari musim dingin yang akan datang,” tulis Zhang Ju pada 30 Oktober. 

“Saya harap dunia mengingat bagaimana dia dulu,” tambahnya.

Tim hukum Zhang Zhan yang tidak memiliki informasi tentang kondisinya saat ini, mengatakan kepada Agence France-Presse awal tahun ini, bahwa kliennya itu telah melakukan mogok makan dan dicekok paksa makanan melalui selang hidung.

Postingan Zhang Ju telah memicu seruan baru untuk pembebasan saudara perempuannya.

Amnesty International mendesak pemerintah China untuk segera membebaskan Zhang Zhan, sehingga dia dapat mengakhiri mogok makan dan menerima perawatan medis yang tepat yang sangat dia butuhkan.

Organisasi hak asasi manusia mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan Kamis (4/11/2021), bahwa Zhan “berisiko meninggal jika tidak segera dibebaskan untuk menerima perawatan medis”.

“Zhang Zhan, yang seharusnya tidak pernah dipenjara sejak awal, sekarang tampaknya menghadapi risiko kematian yang besar di penjara,” kata juru kampanye Amnesty International, Gwen Lee.

Polisi berusaha untuk menghentikan jurnalis dari merekam di luar Pengadilan Rakyat Distrik Baru Pudong Shanghai, di mana Zhang Zhan ditahan, Desember 2020. (YouTube/AFP News Agency)

Baca juga: Kirim Meme Anjing Bertopi Polisi dalam Obrolan Grup, Pria di China Ditahan seusai Dianggap Menghina

Baca juga: Komentari Pahlawan Perang dalam Film Patriotik, Mantan Jurnalis China Ditahan atas Dugaan Penghinaan

Halaman
12