Pakar psikiatri dan psikologi yang ditunjuk oleh pengadilan, tidak menemukan bukti bahwa dia mengalami gangguan mental yang serius pada saat itu.

Dalam persidangan, Christiane mengklaim bahwa ada orang asing yang masuk ke rumahnya dan memborgolnya.

Sosok tersebut juga disebutkan memaksanya mengetik pesan obrolan kepada suaminya sebelum membunuh anak-anaknya.

Sekitar 40 saksi dihadirkan di pengadilan selama 20 hari proses persidangan.

Christiane lantas dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman seumur hidup.

Putra satu-satunya Christiane yang saat ini masih hidup, diyakini berada di bawah asuhan neneknya.

Dilansir dari DW, hakim menyebut aksi pembunuhan tersebut sebagai tragedi dan memutuskan agar wanita itu tidak dapat mengajukan pembebasan bersyarat setelah 15 tahun menjalani hukumannya.

Sementara itu, pengacara terdakwa menginginkan pembebasan atas kliennya dengan mengklaim kurangnya bukti yang mendukung kejahatannya.

Menurut sang kuasa hukum, jika memang Christiane tidak bisa dibebaskan, dia merekomendasikan hukuman pidana delapan tahun penjara dan perawatan psikiatri.

Meskipun ahli tidak menemukan adanya penyakit mental pada Christiane, tetapi ibu muda itu dikatakan sempat memiliki kepribadian narsistik. (TribunWow.com/Alma Dyani P)

Berita terkait Jerman lain