TRIBUNWOW.COM – Pihak berwenang melaporkan seorang pria ditembak oleh polisi transportasi Prancis saat melakukan pengancaman menggunakan pisau, sambil meneriakkan “Allahu Akbar” dalam bahasa Arab, Selasa (2/11/2021).
Seorang sumber polisi yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan insiden tersebut terjadi di Saint-Lazare, satu di antara stasiun kereta api tersibuk di Paris pada Senin (1/11/2021) malam.
Pria itu disebutkan mengeluarkan pisau dari dalam tasnya sambil berteriak “Allahu Akbar” dan berusaha menyerang petugas trasnportasi.
Baca juga: Berbaring hingga Tidur di Rel, 4 Migran Aljazair Tertabrak Kereta di Prancis, 3 Tewas dan 1 Terluka
Baca juga: Fenomena yang Ditutupi, 216 Ribu Anak Jadi Korban Pelecehan Seksual di Gereja Prancis dalam 7 Dekade
“Kedua petugas menggunakan senjata dinas mereka untuk membela diri,” kata juru bicara operator kereta api nasional Prancis SNCF, dikutip dari AFP, Selasa (2/11/2021).
“Orang yang terluka dirawat oleh layanan darurat,” tambahnya.
Jaksa Paris mengatakan bahwa nyawa pria itu dalam bahaya setelah ditembak dua kali oleh polisi transportasi, yang dikenal sebagai Suge di Prancis.
Dilansir dari Daily Mail, insiden itu bermula setelah pria tersebut dihentikan oleh petugas karena tidak memakai masker.
Namun, dia menolak memenuhi permintaan itu dan justru mengeluarkan pisaunya sebelum kemudian berusaha menikam petugas.
Dia dilaporkan meneriakkan ucapan dukungannya atas kelompok Negara Islam (ISIS) saat melakukan aksinya.
Penyerang mengatakan “Allahu Akbar. Prancis diperintah oleh Negara Islam”, sebelum dia ditembak dua kali di bagian dada.
Menurut surat kabar lokal Le Parisien, pria itu lantas jatuh ke rel dan dilarikan ke rumah sakit.
Saat ini, dilaporkan pelaku dalam kondisi kritis.
Menurut dokumen identitas yang ditemukan di tubuhnya, pria itu lahir pada 1974.
Sosok pria itu telah diketahui polisi atas ancaman dan kekerasan yang dia lakukan sebelumnya, tetapi tidak diketahui oleh badan intelijen.
Motif kejahatan dari tindakan pria itu hingga kini belum diketahui.