Ia membukakan pintu untuk Sule dan mempersilakannya masuk.
"Jadi mereka kerja dari Senin sampai Jumat di sini?," tanya Sule.
"Sebenarnya kerja setiap hari, cuma ada jam-jamnya," terang Ria Ricis.
Sule pun penasaran dan menjelajahi ruang editor tersebut.
Namun, Ria Ricis tampak sungkan karena menganggap ruang tersebut masih belum dirapikan.
"Aduh, berantakan maaf," cetus Ria Ricis.
Kemudian, Sule yang memasuki ruangan tersebut menyoroti sejumlah tas kecil yang ditata berjajar di dalam ruangan.
Ia tampak heran dan menyangka tas-tas berwarna krem tersebut merupakan satu dari dagangan Ria Ricis.
"Ini apa Cis? Usaha ini?," tanya Sule.
Ria Ricis menghampiri sembari terkekeh dan memberi penjelasan.
"Bukan, kan entar mau ada itu Om, buat dibagi-bagiin," kata Ria Ricis.
Sule dan Nathalie kompak berseru mengerti, sementara Ria Ricis hanya tersenyum.
"Oh, merchandise," cetus Sule.
"Saya jadi malu," celetuk Ria Ricis sembari menutupi wajahnya.
"Souvenir," imbuh Sule.
"Ah, jadi malu," ulang Ria Ricis.
"Mohon doanya saja, sudah gitu saja."
Nathalie tertawa, sedangkan Sule kembali menunjuk ke tas-tas mini berisi souvenir tersebut.
"Persiapan pernikahan Ria Ricis, hanya Sule Channel yang boleh masuk ke rumahnya, wah mantap," seru Sule.
"Aku deg-degan," kata Ria Ricis. (TribunWow.com)