Saat di TKP dia mengaku tidak menemukan istri dan anaknya meski sudah mencari ke segala tempat.
Kemudian dirinya langsung mencari bantuan dari petugas kebersihan yang ditemuinya di dekat TKP yang bernama Ujang.
Yosef juga mengatakan jika dirinya akan ke kantor polisi untuk melapor, dan ujang diketahui melapor kepada Ketua RT.
Sambil menuju Polsek Jalancagak, Yosef mampir ke kediaman kakak Korban yang juga ibu dari Danu yang kemudian menjadi saksi kasus Subang.
Di sana dia masih mengira itu merupakan kasus penculikan dan bukan pembunuhan, hal itu juga yang disampaikan ketika melapor ke kantor polisi.
Kemudian, dia kembali datang ke TKP sudah bersama pihak kepolisian dan di sana sudah ramai warga yang melihat.
Dia juga mengaku tidak diperkenankan lagi masuk ke dalam TKP, bahkan dia pertama kali mendapat informasi bahwa ada jasad di bagasi mobil Alphard setelah diberi tahu warga lain, sebelum mendapat keterangan dari kepolisian.
Pelaku Diduga Orang Dekat
Kemudian, pihak kepolisian juga menyimpulkan bahwa pembunuhan itu merupakan pembunuhan berencana karena apa yang dilakukan pelaku bisa dibilang rapi.
Selain itu, pelaku juga diduga merupakan orang dekat oleh korban.
Itu karena tidak ditemukan juga adanya kerusakan pada akses masuk ke rumah korban seperti pintu atau jendela.
Padahal, Yosef menyebut bahwa satu-satunya yang memegang kunci rumah adalah Tuti.
"Yang pegang kunci hanya satu-satunya, mamahnya di dalam, simpan di dalam," kata Yosef.
Yosef juga mengakui bahwa tidak ada kerusakan pada akses masuk ke TKP.
Tetapi dia melihat kunci belakang tergantung di belakang.