TRIBUNWOW.COM – Pihak berwenang menyatakan lebih dari 150 orang tewas akibat banjir besar dan tanah longsor yang terjadi selama beberapa hari di India dan Nepal pada Kamis (21/10/2021).
Dilansir dari Al Jazeera, peristiwa itu dipicu oleh hujan deras yang mengguyur dua negara bagian India, yakni Uttarakhand dan Kerala, serta sebagian Nepal sejak Senin (18/10/2021).
Puluhan orang juga dilaporkan hilang dalam bencana banjir dan tanah longsor yang menyapu jalanan hingga rumah-rumah warga.
Baca juga: 15 Orang Tewas dan 2 Juta Warga Kena Dampak Banjir di China, Rumah hingga Peninggalan Budaya Rusak
Baca juga: Anak Menteri Dalam Negeri India Ditangkap atas Tuduhan Tabrak Lari Kelompok Petani saat Demonstrasi
Di Negara Bagian Uttarakhand di India Utara, para pejabat mengatakan bahwa 46 orang telah meninggal dalam beberapa hari terakhir dengan 11 lainnya hilang pada Rabu (20/10/2021).
Setidaknya 30 orang di antara mereka, tewas dalam insiden terpisah di wilayah Nainital, Selasa (19/10/2021) pagi seusai hujan deras memicu tanah longsor.
Lima korban yang tewas berasal dari satu keluarga di mana rumah mereka terkubur oleh tanah longsor, kata pejabat setempat, Pradeep Jain, kepada AFP.
Insiden serupa terjadi di Distrik Almora Utara di mana beberapa batu besar dan lumpur menghancurkan rumah hingga menewaskan lima orang.
Sementara di Kerala, Ketua Menteri Pinarayi Vijayan, menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 39 orang di wilayah tersebut.
Departemen Meteorologi India memperpanjang dan memperluas peringatan cuaca pada Selasa lalu.
Pihaknya memprediksi hujan lebat akan terus terjadi di wilayah tersebut.
Pihak berwenang memerintahkan penutupan sekolah dan melarang semua kegiatan keagamaan serta wisata di negara bagian Uttarakhand dan Kerala.
Dalam tayangan televisi dan rekaman yang beredar di media sosial, menunjukkan penduduk mengarungi banjir setinggi lutut di dekat Danau Nainital.
Beberapa tempat wisata di India juga ikut terkena dampak, termasuk Sungai Gangga yang juga dilaporkan meluap di Rishikesh.
Lebih dari 100 turis terjebak di dalam sebuah resor di Ramgarh, setelah Sungai Kosi meluap dan membanjiri beberapa daerah.
Di sisi lain, pihak berwenang di Nepal melaporkan jumlah korban tewas setelah tiga hari hujan lebat, yang memicu tanah longsor dan banjir bandang, naik menjadi 77 orang pada Rabu (20/10/2021).
Tim penyelamat setempat menemukan 34 korban baru.
Pejabat Kementerian Dalam Negeri, Dil Kumar Tamang, menyebutkan dua puluh empat kematian telah dilaporkan di Distrik Panchthar di Nepal timur yang berbatasan dengan India.
Baca juga: Peringatan Hari Badak Sedunia, India Bakar 2.500 Cula dalam Kampanye Anti-Perburuan Liar
Baca juga: Seorang Gadis Remaja Dirudapaksa 33 Orang selama 8 Bulan di India, Sempat Diperas Pacarnya
Dilansir dari BBC, pemerintah Nepal akan memberikan kompensasi sebesar Rp 24 juta kepada setiap keluarga yang menjadi korban banjir.
Sementara di India, Ketua Menteri Uttarakhand Pushkar Singh Dhami, mengumumkan pemberian tunjangan sebesar Rp 75,6 juta bagi keluarga korban meninggal dan Rp 35,9 juta untuk mereka yang rumahnya hancur.
“Saya sedih dengan hilangnya nyawa akibat hujan deras di beberapa bagian Uttarakhand. Semoga yang terluka segera pulih,” kata Perdana Menteri India Narendra Modi, melalui akun Twitternya.
Para ahli menyalahkan proyek pembangkit listrik tenaga air di pegunungan Himalaya, sebagai pemicu krisis iklim yang menyebabkan hujan lebat.
Konstruksi yang berlebihan dan sering tidak terkendali di lereng curam, menyebabkan kerusakan ekologi di kawasan itu.
Negara bagian selatan Kerala juga mengalami hujan lebat sejak Jumat (15/10/2021).
Ribuan orang telah dievakuasi ke tempat yang aman, dengan lebih dari 1.600 rumah hancur atau rusak. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait India lainnya