Pembunuhan di Subang

2 Bulan Bikin Resah Warga, Kepala Desa Jadi Saksi Keseriusan Polisi untuk Ungkap Kasus Subang

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Desa Jalancagak, Indra Zaenal Alim menjelaskan soal keresahan yang dialami warganya, Senin (4/10/2021).

TRIBUNWOW.COM - Penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak bernama Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat sudah memasuki bulan kedua. 

Artinya sudah dua bulan juga warga dibikin resah karena hingga kini diyakini pelaku masih berkeliaran. 

"Masih ada beberapa warga dari Kampung Ciseuti RT 18 itu dekat dengan TKP, ada warga masih merasakan ke khawatiran dengan pelaku yang masih belum tertangkap," ucap Kepala Desa Jalancagak, Indra Zaenal di Subang pada Selasa (19/10/2021), dikutip dari Tribun Jabar.

Baca juga: Sebut Diminta Masuk ke Mobil Alphard, Pernyataan Danu Dibantah Polres Subang, Ini Faktanya

Baca juga: Yoris dan Danu Minta Perlindungan Pengacara Ternama, Achmad Taufan Bicara Begini soal Kasus Subang

Keresahan bukan hanya dialami oleh warga sekitar, namun juga oleh keluarga korban kasus Subang. 

Pasalnya, hingga kini motif sebenarnya dari pembunuhan itu juga belum bisa dipastikan. 

Hal itu yang membuat mereka takut akan menjadi target selanjutnya.

Karena itu, baik Indra, warga sekitar, dan keluarga korban sangat berharap agar kasus ini segera terungkap. 

"Jelas bukan cuma warga, keluarga dari kedua korban tentunya khawatir juga dengan masih berkeliarannya pelaku dari pembunuhan, intinya kami berharap terus agar pelaku segera terungkap," katanya.

Namun, Indra bisa maklum jika kepolisian mengalami kendala dalam upaya mengungkap kasus ini.

Baca juga: Yoris dan Danu Minta Perlindungan Pengacara Ternama, Achmad Taufan Bicara Begini soal Kasus Subang

Dia bahkan menyebut jika dirinya menjadi saksi dalam melihat kerja-kerja penyidik selama dua bulan ke belakang. 

"Saya tahu sendiri di lapangan, kerja dari polisi sudah maksimal saya tahu itu, namun ada beberapa (yang) saya cermati pertimbangan seperti alat bukti yang sangat minim," ucapnya.

Dia juga mengucapkan banyak terimakasih kepada kepolisian yang telah berupaya maksimal. 

"Jelas kami berterima kasih banyak kepada pihak kepolisian, saya tahu dari awal mendampingi pertama saya sebagai keluarga, mereka polisi siang malam tidak ada berhentinya bekerja," katanya.

Perketat Keamanan Kampung

Keresahan warganya telah terlihat sejak awal ditemukannya jasad kedua korban yang ditemukan.

Sebelumnya, Indra pernah menyebut warganya rutin berkeliling untuk menjaga keamanan desa sejak sebulan lalu tepatnya pada Rabu (18/9/2021), setelah ditemukannya kedua korban tersebut. 

"Dari semenjak kejadian siskamling terus kami tingkatkan di tiap-tiap RT dan di tiap dusun, terutama di lokasi TKP pembunuhan," ucap Indra Zaenal saat ditemui Tribun di Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Kamis (30/9/2021), dikutip dari Tribun Jabar.

Khususnya pada RT tempat TKP pembunuhan tersebut, di sekitar RT 18/03, disebut bahwa warga terus berkeliling secara intensif dari malam hari hingga subuh demi menjaga keamanan di sekitar TKP.

"Warga di RT 18 di mana almarhumah tinggal, warga dua jam sekali melakukan siskamling sampai dengan jam 4 subuh, itu yang ada laporan di RT kami," katanya.

Sebagai informasi, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).

Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut.

Tim gabungan juga sudah dikerahkan mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri menyatakan membantu penyelidikan kasus ini.

Kronologi penemuan jasad dimulai ketika suami Tuti, Yosef diketahui merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.

Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.

Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Lilis.

Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.

Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini tidak bermotif pencurian dan merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.

Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

Akses masuk ke rumah TKP juga tidak ada tanda-tanda kerusakan, karena itu disimpulkan bahwa ada dugaan bahwa pelakunya adalah orang dekat korban. 

Hingga kini sudah 54 orang diperiksa sebagai saksi, bahkan sejumlah saksi diperiksa menggunakan alat tes kebohongan. 

Yosef diketahui menjadi saksi yang paling banyak diperiksa dalam kasus ini. 

Dia telah menjalani 13 kali pemeriksaan dan sempat dites menggunakan alat tes kebohongan. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya

Artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Sudah 62 Hari KASUS Subang Belum Terungkap, Warga dan Keluarga Rasakan Keresahan Pelaku Berkeliaran dan 40 Hari Lebih Kasus Subang, Warga di Sekitar TKP Rutin Lakukan Ini Tiap Hari dari Malam Hingga Subuh