"Saya yang minta maaf ya," ulang Baim Wong.

Masih menjabat tangan sang Kakek, Baim Wong memuji kebaikan hati pedagang buku tersebut.

Ia merasa pantas dihujat oleh banyak orang lantaran berlaku kasar pada orangtua yang baik hati.

"Pantesan banyak yang hujat saya, bapak baik banget," kata Baim Wong.

"Saya malu," kekehnya.

Dengan lapang hati Kakek Suhud justru memaklumi perbuatan Baim Wong.

Ia ikut terkekeh dan mengerti kondisi Baim Wong saat insiden itu terjadi.

"Enggak apa-apa, kita kan namanya manusia pasti pernah khilaf," ujar Kakek Suhud.

"Ada khilafnya ada bagusnya, itu kan tergantung dari kondisi kita."

"Dan mungkin Pak Baim capek saya anggap, saya maklumi itu, apalagi Mbak Paula mau melahirkan, pasti capek, terus saya ikutin terus."

"Tapi memang pantas saya digituin, pantas dikasih pelajaran seperti ini," ujar Baim Wong.

"Dari Allah," cetus Kakek Suhud.

"Iya, pantas kok," imbuh Baim Wong.

Ia kemudian menunduk mencium tangan Kakek Suhud dan kembali mengucapkan permintaan maaf.

"Sehat-sehat ya, saya minta maaf," sebut Baim Wong.

Baim Wong pun akhirnya berpamitan meninggalkan rumah Kakek Suhud.

Ia mengaku senang bisa bertemu dan berdamai dengan kakek tersebut.

"Sehat-sehat Pak Suhud, senang banget saya bisa ketemu, nanti kita jalin silaturahmi," kata Baim Wong. (TribunWow.com)

Berita terkait lainnya