Sepakan keras Ezechiel mampu ditepis oleh Teja Paku Alam dan menhasilkan bola rebown yang akhirnya dibuang oleh Mohammed Rashid.
“Karena di babak pertama kami mendominasi dan mendapatkan banyak peluang,” pungkas Paul Munster.
“Di babak kedua pun anak-anak tetap bekerja keras, tetap mendominasi dan mendapatkan banyak peluang, kami juga mendapatkan penalti walaupun gagal.”
"Intinya secara performa pemain sudah bagus, cuma hasil saja yang belum berpihak,” lanjutnya.
Baca juga: Komentar Robert Alberts setelah Persib Bandung Hajar Bhayangkara FC dengan Skor 2-0 di Liga 1 2021
Kronologi Terjadinya Insiden
Selepas laga yang dimenangkan oleh Persib Bandung dengan skor 2-0 berkat gol dari Febri Hariyadi dan Ezra Walian, terlihat Robert Alberts bersitegang dengan manajer The Guardian, Sudarmadji.
Mulanya, nampak dalam insiden tersebut, Robert Alberts terlihat tengah bersitegang dengan beberapa offisial Bhayangkara FC.
Sesaat kemudian Sudarmadji datang dari belakang turut mendatangi Robert Alberts yag tengah bersitegang dengan offisial Bhayangkara FC lantas seperti melakukan aksi ludah kepada pelatih Persib Bandung, Robert Alberts.
Setelah ditelisik, ketegangan antara offisial Bhayangkara FC dengan Persib Bandung terjadi seusai The Guardian mendapatkan hadiah penalti di menit ke-80.
Hal itu lantas membuat para pemain Persib Bandung melakukan potes keras kepada wasit utama dan hakim garis.
Protes tersebut tak digubris, Bhayangkara FC tetap mendapatkan hadiah penalti buah dari handsball yang dianggap dilakukan oleh Dedi Kusnandar saat menjadi pagar betis.
Penalti didapat oleh Bhayangkara FC yang lalu dieksekusi oleh sang bomber andalan, Ezechiel Ndouasel.
Namun sayang, Ezechiel Ndouasel gagal melakukan tugasnya dengan baik.
Sepakan penalti Eze berhasil digagalkan oleh Teja Paku Alam yang berhasil melakukan tepisan dan membaca arah bola mantan bomber Maung Bandung tersebut.
Alhasil skor tetap tidak berubah, 2-0 untuk keunggulang Pangeran Biru atas The Guardian.