Selain YA ada empat anggota rumah lainnya yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Mereka hanya mengalami luka ringan dan langsung diberi perawatan oleh tim medis yang berada di lokasi.
Warga sekitar menyebut bahwa ini merupakan crane milik PDAM dan ada kesalahan prosedur yang sempat dibahas oleh warga, bahkan sempat dilaporkan.
"Pembangunan PDAM untuk dibikin baru katanya," kata Yuli yang merupakan tetangga korban, dikutip dari Kompas TV.
"Aslinya itu sudah dirapatin sama warga, tapi enggak didengar pendapat warga kalau ini prosedur kerjanya salah," tambahnya.
Pihak PDAM sendiri mengaku akan bertanggung jawab atas kejadian ini.
Mereka akan menanggung segala kerugian baik moril dan materil.
"Kami akan bertanggungjawab sepenuhnya, dan kita saat ini fokus kepada korban dan kita akan bertanggungjawab sepenuhnya baik moril maupun materilnya," kata Direktur PDAM Tirta Asasta Muhammad Olik Abdul Holik, saat di lokasi.
"Kemudian selanjutnya kita akan melakukan evaluasi terhadap pekerjaan yang ada di sini," jelasnya.
Simak keterangan Dirut PDAM di menit ke-8:
(TribunWow.com/Afzal Nur Iman)
Sebagian artikel ini diolah dari Tribun Jakarta yang berjudul Bocah SMP Tak Nangis saat Badan Tertindih Puing Crane Ambruk Selama 5 Jam, Hanya Minta Ini ke Damkar