Seusai kasus ini mencuat, menurut Rohman, yayasan keluarga Yosef mengalami hambatan.
"Persiapan untuk pembelajaran tatap muka (PTM) tidak bisa dilakukan, karena ada masalah ini, para pengurus Yayasan diperiksa juga, ini pasti berdampak," ungkap Rohman, dikutip dari TribunJabar.id, Kamis (14/10/2021).
Rohman mengatakan masalah di yayasan milik Yosef sebenarnya tak berkaitan dengan kasus pembunuhan di Subang.
Kendala tersebut disebabkan karena sejumlah pengurus yayasan turut diperiksa terkait kasus ini.
"Menurut keluarga Yayasan ini tidak menjadi masalah, proses PTM harusnya bisa berjalan," kata Rohman.
"Selama ini masih daring, persiapan PTM tidak bisa dilakukan, karena Yayasan bersatu dengan TKP."
Lebih lanjut, Rohman mengungkapkan harapannya agar kasus pembunuhan ini segera terungkap.
Ia menyebut Yosef sudah sangat terbebani dengan tuduhan sebagai pembunuh Tuti dan Amalia.
"Keluarga dari kemarin sudah menyampaikan ingin segera pelakunya terungkap, karena harus ada kepastian."
"Kalau sudah ada tersangkanya, beban dia pun tidak terlalu berat, sudah kehilangan anak dan istri, ini tidak mudah," katanya.
Baca juga: Begini Nasib Yayasan Milik Yosef dan Kaitannya dengan Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Baca juga: Yayasan Bermasalah karena Kasus Subang, Yosef Ingin Pelaku Ditangkap, Pengacara: Ini Tak Mudah
Yosef Tak Digaji
Anak laki-laki Yosef, Yoris, juga menjadi bagian dari pengelola yayasan.
Diungkapkan oleh Yoris, ternyata ayahnya, Yosef, tidak mendapatkan bagian keuntungan dari pengelolaan yayasan, dikutip TribunWow.com dari BangkaPos.com.
Yosef disebutkan hanya mengontrol operasional yayasan saja.
Yoris mengaku mendapatkan gaji dari pengelolaan yayasan sekitar Rp 12 juta per bulan.