TRIBUNWOW.COM - Kabar duka datang dari instansi Polda Sumatera Utara (Sumut).
Anggotanya yang bernama Aipda Luhut Munthe meninggal dunia saat bertugas pada Rabu (14/10/2021).
Aipda Luhut saat itu diketahui tengah bertugas memburu komplotan preman yang viral menghajar ibu penjual sayur di pajak Gambir, Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (5/9/2021) pagi.
Baca juga: Bergantung dari Donasi, Ini Kehidupan Ibu Penjual Sayur yang Jadi Tersangka seusai Dipukuli Preman
Baca juga: Kompolnas Curiga Preman yang Viral Pukuli Ibu Penjual Sayur Kenali Anggota Polisi
Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Medan.com, pelaku utama dalam kasus ini yakni Beny Saputra diketahui sudah berhasil diamankan.
Namun polisi masih memburu rekan-rekan Beny yang turut terlibat dalam kasus pengeroyokan terhadap Liti Wari Iman Gea.
Aipda Luhut sendiri meninggal dunia seusai mengalami kecelakaan dalam perjalanan tugasnya.
"Kabar duka bagi kita. Beliau gugur dalam bertugas," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Kamis (14/10/2021).
Pada Selasa (12/10/2021) kemarin, personel Ditreskrimum Polda Sumut mencari Fery dan Dedek yang merupakan rekan dari Beny.
Sekira pukul 22.00 WIB, petugas berhasil melacak keberadaan Dedek yang diduga bersembunyi di Galang, Kabupaten Serdangbedagai.
Pihak kepolisian lalu melanjutkan dengan memeriksa nomor ponsel yang diduga dimiliki oleh Dedek.
Selanjutnya, pukul 23.30 WIB, tim berangkat mengendarai tiga unit mobil berangkat ke Galang untuk mencari Dedek.
Pada hari Rabu sekitar pukul 02.30 WIB di Galang, Kabupaten Sergei, tim behasil mendapatkan diduga nomor ponsel milik Dedek.
Namun, setelah ditelusuri itu bukanlah nomor tersangka.
Gagal menemukan target, sekira pukul 03.00 WIB, tim pulang ke Medan secara beriringan.
Selanjutnya pada pukul 04.00 WIB , saat melintas di Jalan Medan-Tanjungmorawa KM 18,5, tepatnya di depan pabrik Indofood, mobil yang ditumpangi oleh empat personel menabrak truk kontainer yang terparkir tanpa tanda peringatan.
Akibat kecelakaan itu, Aipda Luhut mengalami luka serius dan tiga orang lainnya mengalami luka ringan.
Kala itu para korban dilarikan ke RS Grand Medistra Lubuk Pakam untuk mendapatkan perawatan medis.
Namun nyawa Aipda Luhut tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 11.47 WIB.
Preman Diduga Kenali Anggota Polisi
Sebelumnya diberitakan, menjadi korban penganiayaan preman pasar, Liti Wari Iman Gea, seorang ibu penjual sayur justru kini berstatus sebagai tersangka.
Sempat viral video sang preman bernama Beny memukuli Gea di di pajak Gambir, Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (5/9/2021) pagi.
Seusai kasus itu terjadi, Beny yang memukuli Gea justru melaporkan balik korban.
Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto mencurigai bahwa sang preman saling kenal dengan anggota polisi.
Awalnya ia menjelaskan jika dua orang yang saling lapor diurus di kantor polisi yang sama maka akan rawan terjadi konflik kepentingan.
"Saya melihat penanganan kasus ini potensial terjadi konflik kepentingan," kata Benny dalam acara Mata Najwa, Rabu (13/10/2021) malam.
Kemudian Benny menyoroti pengakuan Gea.
Gea sebelumnya bercerita, ketika menunjukkan bukti video penganiayaan yang dilakukan oleh sang preman, si polisi refleks menyebut nama pelaku.
Padahal saat itu Gea sama sekali tidak kenal dengan pelaku.
Benny curiga sejauh mana polisi dan Benny saling kenal.
"Itu berarti kenal, sejauh mana perkenalannya," kata Benny.
"Apakah (sang preman) kemudian merekomendasi untuk ibu dijadikan tersangka," ujar Benny.
Kemudian Benny menyoroti apakah penetapan Gea sebagai tersangka telah sesuai dengan prosedur hingga kelengkapan alat bukti.
"Kalau ini ternyata bermasalah, nanti tentunya statusnya menjadi berubah," tegas Benny.
Sempat Ditawari Uang Damai
Penggalan video baku hantam antara Gea dan preman sempat viral di berbagai media sosial.
Diundang di acara Mata Najwa, Gea menceritakan bahwa insiden kekerasan yang dialaminya itu terjadi pada 5 September lalu.
Saat itu, dirinya baru pulang bersama sang suami dari belanja untuk keperluan jualan di Pasar Gambir, Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Karena sempat melawan, Gea ditendangi dan dipukuli oleh sejumlah preman yang memintanya uang.
Akibatnya, ia babak belur dan sempat dirawat 2 hari satu malam di rumah sakit.
Baca juga: Hajar Ibu Penjual Sayur, Preman Pasar di Deliserdang Malah Polisikan Korban karena Kena Cakar
Kepada Najwa Shihab, Gea menceritakan awal mula dirinya ditetapkan sebgai tersangka.
Setelah insiden penganiayaan, Gea langsung melapor ke Polsek Percut Sei Tuan.
Di sana, Gea awalnya disambut dengan baik.
"Waktu itu kami pergi melapor diterima baik kami di situ. Terus diambil laporan, datanglah satu orang polisi dibilangnya, tahu kamu pelaku itu?" ujar Gea dikutip TribunWow.com dari YouTube Mata Najwa, Kamis (14/10/2021).
"Nama pelaku itu tidak tahu, Pak. Tapi muka pelaku itu tahu."
Kepada polisi, Gea lalu menunjukkan video penganiayaan terhadap dirinya.
Dari situ, ia baru mengetahui bahwa terduga preman yang menganiayanya bernama Beny.
"Dibilangnya polisi, ini si Beny. Kami langsung disuruh mengambil visum di rumah sakit," ujarnya.
Ibu paruh baya pedagang cabai itu lalu diminta untuk mengambil visum.
Saat kembali lagi ke Polsek, ia sudah diberitahu bahwa terlapor Beny juga sudah datang ke kantor polisi tersebut.
"Dibilang polisi ini, si Beny sudah datang. terus dibilagnya sama suamiku dan family kami, tak usah kau masuk ke sini, di teras saja situ kalian," ujar Gea.
Gea tak menampik bahwa dirinya sempat didatangi seseorang untuk minta damai.
Meski ditawari uang damai sebesar 15 juta, ia menolak lantaran ingin pelaku diproses terlebih dahulu.
"Kubilang aku mau damai, tapi harus ditangkap orang itu dulu, bawa ke kator polisi."
"Nanti kalau sudah sampai sama Kapolsek, di situ kita bicarakan.
"Pokoknya aku mau bikin keadilan, karena harus ditangkap itu orang yang tiga orang lagi," sambungnya.
Namun pada keesokan harinya, Gea tiba-tiba mendapat surat dari kantor polisi.
Betapa terkejutnya, Gea ternyata justru ditetapkan sebagai tersangka.
"Terus kubaca surat itu, ditulis di situ tersangka. Kubilang kenapa aku bisa tersangka," ucapnya dengan suara parau.
Saat itu juga, Gea menangis hingga jatuh pingsan karenna trauma.
Setelah siuman, ia pun curhat di media sosial dan memviralkan kasus yang dialaminya. (TribunWow.com/Anung/Rilo)
Sebagian artikel ini diolah dari Tribun-Medan.com dengan judul Aipda Luhut Munthe Tewas saat Memburu Preman yang Terlibat Penganiayaan Pedagang Sayur Pasar Gambir