Pembunuhan di Subang

Yayasan Bermasalah karena Kasus Subang, Yosef Ingin Pelaku Ditangkap, Pengacara: Ini Tak Mudah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rohman Hidayat selaku Pengacara Yosef dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, dalam tayangan AIMAN yang diunggah di Youtube Kompas TV pada Selasa (28/9/2021). Dia mengaku sudah memberikan peringatan kepada sejumlah pihak yang menyudutkan kliennya dalam kasus tersebut.

TRIBUNWOW.COM - Pengacara Yosef (55), Rohman Hidayat mengungkap kelanjutan yayasan Bina Prestasi Mandiri yang didirikan kliennya.

Seusai pembunuhan di Subang, Jawa Barat terjadi, yayasan milik Yosef berhenti untuk sementara.

Rohman pun mengungkap kesulitan kliennya mengurus yayasan seusai istri Yosef, Tuti Suhartini (55) dibunuh bersama anaknya, Amalia Mustika Ratu (23).

Untuk diketahui, Tuti dan Amalia ditemukan tak bernyawa di dalam bagasi mobil Alphard yang terparkir di Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat, 18 Agustus 2021 lalu.

Seusai kasus ini mencuat, menurut Rohman, yayasan keluarga Yosef mengalami hambatan.

"Persiapan untuk pembelajaran tatap muka (PTM) tidak bisa dilakukan, karena ada masalah ini, para pengurus Yayasan diperiksa juga, ini pasti berdampak," ungkap Rohman, dikutip dari TribunJabar.id, Kamis (14/10/2021).

Baca juga: Pembuat Konten Sudutkan Yosef di Kasus Subang Terancam UU ITE, Pengacara: Sedang Dianalisa Polda

Baca juga: Begini Nasib Yayasan Milik Yosef dan Kaitannya dengan Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Rohman mengatakan masalah di yayasan milik Yosef sebenarnya tak berkaitan dengan kasus pembunuhan di Subang.

Kendala tersebut disebabkan karena sejumlah pengurus yayasan turut diperiksa terkait kasus ini.

"Menurut keluarga Yayasan ini tidak menjadi masalah, proses PTM harusnya bisa berjalan," kata Rohman.

"Selama ini masih daring, persiapan PTM tidak bisa dilakukan, karena Yayasan bersatu dengan TKP."

Lebih lanjut, Rohman mengungkapkan harapannya agar kasus pembunuhan ini segera terungkap.

Ia menyebut Yosef sudah sangat terbebani dengan tuduhan sebagai pembunuh Tuti dan Amalia.

"Keluarga dari kemarin sudah menyampaikan ingin segera pelakunya terungkap, karena harus ada kepastian."

"Kalau sudah ada tersangkanya, beban dia pun tidak terlalu berat, sudah kehilangan anak dan istri, ini tidak mudah," tandasnya.

Urus Rekening Amalia

Pada Selasa (12/10/2021), Yosef dan Yoris diminta oleh pihak kepolisian untuk membuka rekening koran korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat, yakni milik Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23).

Pembukaan rekening itu nantinya akan dapat mengungkap transaksi keluar dan masuk dari rekening Tuti dan Amalia.

Saat masuk ke bank untuk mengurus rekening tersebut, Yosef dan Yoris memiliki gaya yang berbeda.

Baca juga: Ini Bukti yang Sedang Didalami Penyidik soal Pembunuhan Tuti-Amalia, Polda Jabar: Lagi Fokus

Baca juga: Dicurigai di Kasus Subang, Ini Alasan Danu Bantu Polisi di TKP, Ngaku Tak Pikir Panjang

Hal ini nampak dari cuplikan video yang ditampilkan di YouTube Kompastv.

Mengenakan kaos berkerah dan topi merah, Yosef nampak diam dan sesekali menunduk berjalan masuk ke dalam bank.

Dirinya tak sekalipun menoleh ke kamera awak media ataupun mengucapkan sesuatu.

Pemandangan berbeda nampak ketika Yoris masuk ke bank.

Mengenakan kaus pendek berwarna putih dan peci, Yoris tampak menyapa para awak media.

Ia lalu mengatupkan dua tangannya seperti gestur memohon bantuan doa.

Namun upaya pembukaan rekening Tuti dan Amalia diketahui gagal karena kurangnya persyaratan yang harus dipenuhi.

Yosef dan Yoris diketahui sama-sama berstatus sebagai ahli waris dari Tuti dan Amalia, dua korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat.

Alasan di balik gagalnya upaya melakukan print out rekening bank Tuti dan Amalia, dibeberkan oleh kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat.

"Kami diminta untuk menguruskan rekening, rekeningnya Bu Tuti serta Amalia tapi saat ini ada beberapa persyaratan yang masih harus kami penuhi. Dan kami mengetahui informasi persyaratan-persyaratan," ucap Rohman Hidayat, Selasa (12/10/2021).

Rohman menyebutkan bahwa keputusan melakukan print out rekening korban pembunuhan di Subang adalah agenda dari kepolisian.

Itu dilakukan terkait dengan penyelidikan lanjutan untuk mengungkap kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.

"Ini untuk kepentingan penyidikan bukan kepentingan kami, kan kalau bank setelah orangnya meninggal lebih baik kan ditutup rekeningnya," kata Rohman.

Baca juga: Yoris Ungkap Alami Mimpi Serupa dengan Istrinya, Ada Sosok Korban Pembunuhan di Subang, Apa Isinya?

Kasus pembunuhan di Subang, Jawa Barat terungkap pada 18 Agustus lalu.

Jasad Tuti dan Amalia saat itu ditemukan bertumpuk di bagasi mobil Alphard di rumahnya di Desa Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat.

Tersangka yang bertanggung jawab belum juga ditetapkan oleh kepolisian.

Namun, Rohman berharap dengan penyelidikan yang dilakukan dari hasil print out rekening koran milik Tuti dan Amalia, kepolisian bisa segera menemukan titik terang dari kasus tersebut.

"Mudah-mudahan ini jadi petunjuk dari penyidikan pihak kepolisian, dari rekening korannya nanti apa ada perputaran atau ada transaksi ke mana saja ke siapa saja itu, kan, bisa diketahui," ujar Rohman. (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait

Artikel ini telah diolah TribunJabar.id dengan judul Tuti Datangi Yoris dalam Mimpi, Sampaikan Pesan, Sebelum Meninggal Sering Belikan Mukena untuk Cucu, dan Kasus Perampasan Nyawa di Subang Belum Selesai, Ini Dampaknya pada Yayasan Milik Yosef