Pembunuhan di Subang

Begini Nasib Yayasan Milik Yosef dan Kaitannya dengan Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi berpakaian biasa mendatangi lokasi kejadian perampasan nyawa ibu dan anak di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Minggu (3/10/2021). TKP Pembunuhan di Subang juga merupakan kantor yayasan milik Yosef.

TRIBUNWOW.COM - Hampir dua bulan berjalannya kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat, yayasan milik suami Tuti, Yosef juga ikut kena dampaknya. 

Pasalnya, yayasan bernama Bina Prestasi Nasional itu memiliki kantor di rumah Yosef yang menjadi TKP kasus itu. 

Selain itu, korban dan para saksi yang banyak diperiksa oleh polisi ada kaitannya dengan yayasan tersebut. 

Baca juga: Yosef dan Mimin Disudutkan Lewat Koten YouTube terkait Pembunuhan Subang, Pengacara: Kami akan Lapor

Baca juga: Disebut Hadir Bersama Yosef untuk Mengurus Rekening Korban Kasus Subang, Ini Kata Yoris

"Persiapan untuk pembelajaran tatap muka (PTM) tidak bisa dilakukan, karena ada masalah ini, para pengurus Yayasan diperiksa juga, ini pasti berdampak," ujar Pengacara Yosef, Rohman Hidayat, saat dihubungi, Kamis (14/10/2021), dikutip dari Tribun Jabar.

Sejak berjalannya kasus Subang, yayasan tersebut memang mendapat hambatan dan kendala.

Padahal menurut Rohman, yayasan tidak ada kaitannya dengan kasus tersebut. 

"Menurut keluarga Yayasan ini tidak menjadi masalah, proses PTM harusnya bisa berjalan. Selama ini masih daring, persiapan PTM tidak bisa dilakukan, karena Yayasan bersatu dengan TKP," katanya.

Untuk diketahui bahwa kedua korban baik Tuti maupun Amalia berstatus sebagai pengurus yayasan di sana. 

Anak pertama Yosef, Yoris, yang menjabat sebagai ketua yayasan memilih mundur setelah ibu dan adiknya ditemukan tewas. 

Danu yang merupakan keponakan Tuti yang merupajan pengurus yayasan juga menjadi saksi dari kasus itu dan menyebut belum bisa keluar rumah.

Baca juga: Masih Sedih setelah 2 Bulan Kasus Subang, Anak Yoris yang Berusia 5 Tahun Buat Lukisan Kenang Korban

Di sisi lain, Rohman juga menyampaikan bahwa pihak Yosef berharap agar kasus ini segera terungkap. 

Pasalnya dengan terungkapnya kasus ini akan memberi kepastian bagi Yosef yang selama ini banya dituduh di kasus ini.

"Keluarga dari kemarin sudah menyampaikan ingin segera pelakunya terungkap, karena harus ada kepastian. Kalau sudah ada tersangkanya, beban dia pun tidak terlalu berat, sudah kehilangan anak dan istri, ini tidak mudah," ucapnya.

Hingga kini polisi masih belum bisa menemukan dalang pembunuhan tersebut dan pelaku masih bebas berkeliaran. 

Sebelumnya, ditanya soal progres penyelidikan kasus Subang, Kapolres Subang AKBP Sumarni mengatakan bahwa penyidik masih melakukan pendalaman. 

"Saat ini kita masih mengumpulkan data, informasi, keterangan, dan mengumpulkan alat bukti untuk mengungkap kasus ini," ujarnya saat dihubungi, Selasa (12/10/2021).

Padahal diketahui bahwa kasus ini ditangani bukan hanya oleh tim penyidik yang berasal dari Polres Subang. 

Tetapi, tim gabungan dikerahkan mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri juga ikut membantu.

Bahkan Polda Jawa Tengah juga ikut menurunkan ahli forensiknya yaitu Kabid Dokkes Polda Jawa Tenggah Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti, untuk membantu dalam autopsi ulang kedua jasad korban yang dilakukan pada Sabtu (2/10/2021). 

Dalam penyelidikan kasus ini, pihak kepolisian menyatakan sudah memeriksa 54 orang sebagai saksi, dan sejumlah saksi bahkan diperiksa menggunakan alat tes kebohongan oleh Bareskrim Polri. 

"Sejauh ini upaya menemukan titik terang kasusnya, ada 54 saksi yang kita periksa," kata Sumarni. 

Namun, nampaknya belum ada hasil yang bisa membuat penyidik menemukan pelaku yang sebenarnya. 

Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).

Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut.

Tim gabungan juga sudah dikerahkan mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri menyatakan membantu penyelidikan kasus ini.

Kronologi penemuan jasad dimulai ketika suami Tuti, Yosef diketahui merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.

Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.

Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Lilis.

Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.

Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini tidak bermotif pencurian dan merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.

Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

Akses masuk ke rumah TKP juga tidak ada tanda-tanda kerusakan, karena itu disimpulkan bahwa ada dugaan bahwa pelakunya adalah orang dekat korban. 

Hingga kini sudah 54 orang diperiksa sebagai saksi, bahkan sejumlah saksi diperiksa menggunakan alat tes kebohongan. 

Selain itu pihak kepolisian juga sudah dua kali melakukan autopsi pada jasad korban. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya

Artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Kasus Perampasan Nyawa di Subang Belum Selesai, Ini Dampaknya pada Yayasan Milik Yosef dan Lama Tak Bersuara, Kapolres Subang AKBP Sumarni Kembali Bicara soal Kasus Subang, Ada Perkembangan?