"Saat ini kita masih mengumpulkan data, informasi, keterangan, dan mengumpulkan alat bukti untuk mengungkap kasus ini," ujarnya saat dihubungi, Selasa (12/10/2021).
Padahal diketahui bahwa kasus ini ditangani bukan hanya oleh tim penyidik yang berasal dari Polres Subang.
Tetapi, tim gabungan dikerahkan mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri juga ikut membantu.
Bahkan Polda Jawa Tengah juga ikut menurunkan ahli forensiknya yaitu Kabid Dokkes Polda Jawa Tenggah Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti, untuk membantu dalam autopsi ulang kedua jasad korban yang dilakukan pada Sabtu (2/10/2021).
Dalam penyelidikan kasus ini, pihak kepolisian menyatakan sudah memeriksa 54 orang sebagai saksi, dan sejumlah saksi bahkan diperiksa menggunakan alat tes kebohongan oleh Bareskrim Polri.
"Sejauh ini upaya menemukan titik terang kasusnya, ada 54 saksi yang kita periksa," kata Sumarni.
Namun, nampaknya belum ada hasil yang bisa membuat penyidik menemukan pelaku yang sebenarnya.
Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut.
Tim gabungan juga sudah dikerahkan mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri menyatakan membantu penyelidikan kasus ini.
Kronologi penemuan jasad dimulai ketika suami Tuti, Yosef diketahui merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Lilis.
Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini tidak bermotif pencurian dan merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.