TRIBUNWOW.COM - Situasi memprihatinkan tengah dialami pelatih Persib Bandung, Robert Alberts.

Di tengah krisis kemenangan yang di alami oleh Persib Bandung, Robert Alberts juga harus menelan pil pahit didesak Bobotoh untuk segera mundur dari kursi pelatih Pangeran Biru.

Terlebih, petisi Bobotoh tentang tuntutan mundur pelatih berusia 66 tahun tersebut juga telah di tandatangani oleh Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat, Kuswara S Taryono.

Selain itu, di tengah krisis kemenangan yang di alami oleh Persib Bandung, Maung Bandung harus melalui ujian berat saat menghadapi sang pemuncak klasemen sementara Liga 1 2021, Bhayangkara FC.

Bahkan bisa disebutkan, laga kontra Bhayangkara FC merupakan pertandingan penentuan nasib bagi sang juru taktik,Robert Alberts.

Jika dalam laga kontra Bhayangkara FC Persib Bandung kembali menelan hasil minor, bukan kemungkinan nasib pelatih asal Belanda tersebut tinggal menunggu waktu.

Mengingat, Bobotoh dipercaya akan terus mengawal putusan petisi yang telah di tandatangani bersama tersebut untuk dapat direalisasikan jika hasil Maung Bandung tak kunjung membaik.

Tak hanya itu, situasi memprihatinkan Robert Alberts juga dapat dilihat dari kondisi skuadnya jelang kontra Bhayangkara FC.

Baca juga: Nasib Serupa Skuad Bintang Persib Bandung & Persis Solo di Liga 1 dan 2 2021, Tengah Alami Hal Ini

Baca juga: Di Tengah Tuntutan Mundur, Robert Alberts Fokus Siapkan Persib Bandung untuk Seri ke-2 Liga 1 2021

Pasalnya, di laga kontra Bhayangkara FC Sabtu (16/10/2021), Robert Alberts juga kehilangan dua pilar utamanya, Marc Klok dan Ardi Idrus.

Keduanya dipastikan absen akibat akumulasi kartu yang diderita.

Sementara itu, 3 pemain Persib Bandung lainnya juga dipastikan absen membela Pangeran Biru kontra The Guardian.

Ketiga pemain tersebut adalah Bayu Fiqri, Beckham Putra dan Aqil Savik.

Kehilangan Bayu Fiqri dan Beckham Putra tentunya sangat terasa bagi Robert Alberts.

Pasalnya, kedua pemain tersebut kerap dimainkan sebagai supersub di babak kedua.

Alhasil, kedalaman skuad Maung Bandung semakin berkurang, Robert Alberts dipaksa berpikir ekstra untuk menemukan sosok pengganti yang tepat pada pemain lainnya.