Jejak DNA Danu di TKP
Danu diketahui menjadi saksi yang kerap diperiksa oleh pihak kepolisian dalam kasus pembunuhan tersebut.
Pasalnya Danu merupakan kerabat dekat korban yang kerap berkunjung ke rumah korban yang jadi TKP dan juga termasuk orang yang perama kali datang ke TKP.
Dia merupakan keponakan Tuti sekaligus sepupu Amalia, Danu juga merupakan rekan kerja kedua korban di Yayasan Bina Presatasi Nasional.
Danu sebagai staf yayasan rupanya diperiksa secara intensif bersama sejumlah saksi lain yang merupakan keluarga korban.
Meski bukan anggota keluarga, Danu disebut-sebut punya akses masuk atau kunci rumah korban, Tuti dan Amalia.
Selain itu, adanya jejak DNA Danu juga sempat dijadikan perbincangan dan membuat Danu merasa tertuduh dalam kasus ini.
"Ya tertekan juga sih, enggak nyaman (untuk berpergian), mau jalan juga susah," kata Danu.
Dia juga turut menceritakan bagaimana jejak DNA miliknya yang banyak ditemukan di TKP setelah kejadian pembunuhan berlangsung.
Menurutnya itu kemungkinan tertinggal setelah dirinya membantu pihak kepolisian menyelidiki TKP tersebut.
"Tanggal 19 (Agustus) malamnya itu kan, Danu juga kan disuruh beli lampu waktu itu," kata Danu.
Dia yang saat itu diminta membelikan lampu, ikut meneduh di TKP karena saat itu sedang hujan.
Kemudian, Danu sempat ikut merokok dan asal membuang sisa rokoknya di TKP.
Saat itu, dia sama sekali tidak berpikir bahwa hal itu bisa menjadi bahan yang diperiksa pihak kepolisian.
Begitu juga dengan sidik jari atau jejak tangan Danu yang ditemukan berada di TKP.