TRIBUNWOW.COM - Kasus dugaan kekerasan seksual di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, kini memasuki babak baru.
Sejumlah fakta baru kini ditemukan oleh polisi setelah kasus tersebut viral kembali ke publik
Dikutip dari Tribunnews.com, tim asistensi Mabes Polri menyatakan telah melakukan wawancara dengan petugas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
Baca juga: Polisi Pastikan Tak Ada Tanda Trauma 3 Anak yang Diduga Dirudapaksa, Ibu Mendadak Tolak Temui Dokter
Petugas yang dimintai tersebut merupakan pihak yang turut melakukan asesmen dan konseling kepada ketiga anak yang diduga menjadi korban rudapaksa oleh ayahnya sendiri.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan, ada dua petugas P2TP2A yang sempat mendampingi ketiga korban pada pemeriksaan 2019 silam.
Korban dinyatakan tidak trauma.
Rusdi menyampaikan, kedua petugas sempat menyimpulkan bahwa tidak ada tanda-tanda trauma yang dialami oleh ketiga terduga korban.
Sebagaimana diketahui, kasus tersebut sempat ditangani pada Oktober 2019 namun dihentikan pada Desember 2019 oleh Polres Luwu Timur karena dianggap tidak cukup bukti.
"Di mana kegiatan asesmen tersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2019, 9 Oktober 2019, dan 15 Oktober 2019," ujar Rusdi dilansir TribunWow.com, Rabu (13/10/2021).
"Dengan hasil kesimpulan, tidak ada tanda-tanda trauma pada ketiga korban terhadap ayahnya," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta pada Selasa (12/10/2021).
Baca juga: Kronologi Ayah di Sukabumi Rudapaksa Anak Tiri yang Masih di Bawah Umur, Korban Diancam Begini
Baca juga: 2 Bocah di OKI Dirudapaksa Pamannya, Pelaku Buru-buru Visum seusai Dihajar Warga
Sebelumnya, ketiga korban dinyatakan mengalami trauma setelah kasus rudapaksa yang dilakukan oleh ayah kandungnya.
Tak hanya ayah tiri, korban diduga juga dicabuli oleh dua pelaku lain yang belum diperiksa polisi.
Polisi Tutupi Faktanya?
Cerita ibu yang memperjuangkan kejelasan hukum atas kasus ketiga anaknya yang menjadi korban pelecehan seksual oleh ayah kandungnya sendiri baru-baru ini viral di media sosial.
Kasus tersebut ramai menjadi sorotan dan viral di berbagai medsos setelah diulas lagi oleh Project Multatuli pada Rabu (6/10/2021),