Cerita Selebriti

Diamuk Baim Wong, Kakek Suhud Menangis Mengaku Trauma Jualan: Enggak Mau Dagang Buku Lagi

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kakek Suhud menangis menuturkan perasaannya atas perlakuan tidak mengenakkan Baim Wong, Selasa (12/10/2021). Kakek Suhud mengaku trauma dan ingin berhenti bekerja.

TRIBUNWOW.COM - Aktor Baim Wong menjadi bahan pembicaraan setelah video berisi aksinya memarahi seorang kakek tua viral di media sosial.

Sang kakek yang kemudian diketahui bernama Suhud Arif, membantah tudingan mengemis seperti yang diteriakkan Baim Wong dalam rekaman tersebut.

Namun, akibat peristiwa tersebut, Suhud mengaku trauma hingga ingin berhenti dari pekerjaannya menjual buku.

Baim Wong marah dibuntuti kakek-kakek yang minta uang. (Youtube Baim Paula)

Baca juga: Kesaksian Suhud Kakek-kakek yang Viral Diomeli Baim Wong: Kaget Saja, Dulu Gak Begitu Kelakuannya

Baca juga: Baim Wong Akui Tidak Suka dengan Orang yang Datang Hanya Minta Uang: Saya Nolong Cuma karena Senang

Dilansir kanal YouTube Langit Entertainment, Selasa (12/10/2021), Suhud memberikan keterangan mengenai kejadian tersebut.

Ia didampingi Robi dari Yayasan Gerak Menebar Kebaikan dan Edi Prastio, ketua Kongres Pemuda Indonesia (KPI) Jawa Timur sekaligus ketua Perkumpulan Anti Diskriminasi Indonesia.

Pada hari nahas tersebut, Suhud mengakui dirinya mengikuti motor Baim Wong dari belakang.

Pasalnya, ia mengetahui bahwa Baim Wong memiliki citra yang baik.

Sehingga, ia berharap aktor tersebut mau membeli buku Islami yang dijualnya.

Namun, Suhud justru dituding mengemis dan mendapat perlakuan memalukan.

Ia pun mengaku trauma dan heran dengan sikap Baim Wong yang selama ini dikenal dermawan.

"Sampai sekarang saya jadi trauma, kok gini, enggak biasanya," kata Suhud.

"Saya lihat waktu di handphone anak, bagus gitu citranya Pak Baim, kok begini sama saya."

"Ada apa, kan saya sudah tua, enggak usah marah-marah, bilang saja, 'Pak, saya sedang sibuk'."

"Saya juga maklumin, mungkin habis jaga istrinya mau ngelahirin. Kan waktu itu hari Jumat belum lahiran."

Tiba-tiba, Suhud tersengal-sengal menahan tangisnya.

Halaman
1234