Karena itu dia menyayangkan jika ada pihak yang menuduh Yosef.
Terlebih selama ini, pihak yang menuduh tidak berdasarkan hal ilmiah.
"Banyak yang menyudutkan kakak saya, tapi mereka tidak mengetahui yang sebenarnya itu seperti apa, mereka hanya mengira-ngira," ucap Mulyana.
"Ya mudah-mudahan saya liat dari Pak Yosef sendiri lebih tabah menghadapi ujian dan cobaan ini, karena saya yakin punya keyakinan, perlu diketahui sejak tanggal 18 waktu kejadian dia tidak pernah jauh dari saya, dia tidak terlibat apapun dari kasus ini," katanya.
Yosef memang diketahui menjadi saksi penting dalam kasus ini.
Dari hampir 30 saksi, dia merupakan orang yang paling banyak diperiksa pihak kepolisian.
Per Rabu (29/9/2021) Yosef diketahui sudah 13 kali diperiksa sebagai saksi dan di antaranya sempat diperiksa oleh alat tes kebohongan.
Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Yosef merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Lilis.
Polisi kemudian menemukan jasad korban bertumpuk di dalam bagasi mobil Alphard milik Tuti yang terparkir di TKP.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa pembunuhan tersebut tidak ada motif pencurian dan merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Ada dugaan jika pelaku merupakan kerabat dekat korban.