"Kami ke sini masih menindaklanjuti yang kemarin. Kami tidak bertemu langsung dan tidak menemukan kata sepakat. Ada poin-poin yg belum disepakati," ujar Tobias Ginanjar kepada awak media di sela-sela aksi unjuk rasa.
Ia juga menambahkan bahwa aksi unjuk rasa tersebut bukan hanya dihadiri oleh Bobotoh dari Bandung saja.
Namun ada juga perwakilan dari beberapa daerah seperti Karawang, Indramayu hingga Jabodetabek.
"Jadi menunjukkan bahwa perjuangan ini hanya perjuangan yang di Bandung saja tapi seluruh Jabar perjuangan kami sama," katanya
Lebih lanjut, Tobias mengatakan bahwa alasan Bobotoh bertahan selama berjam-jam hanya untuk bertemu dengan pihak manajemen Maung Bandung.
"Kenapa kita masih bertahan disini karena kita enggak ada respons dari manajemen. Para bobotoh menuntut manajemen untuk menemui dan datang langsung terkait petisi tersebut. Jadi kami masih bertahan dan menunggu di sini," katanya.
Baca juga: Bos Persib Bandung Teddy Tjahjono Jadi Sasaran Demo Bobotoh, Disebut sebagai Diktator
Baca juga: Kondisi Demo Bobotoh di Graha Persib Bandung, Ini Penjelasan Kapolsek Setempat, Ada Penutupan Jalan
Di lain sisi, Tobias mengapresiasi petugas keamanan yang memberikan fasilitasnya untuk unjuk rasa tersebut.
Tobi mengungkapkan pihak keamanan terus menghubungi manajemen agar mau datang menemui Bobotoh.
"Kami tetap bertahan di sini sampai ada manajemen kesini. Alhamdulillah dari pihak keamanan memfasilitasi juga berkoordinasi dengan manajemen agar manajemen datang ke sini," ucapnya.
Dalam aksinya, Bobotoh turut menyalakan flare dan membakar ban di depan Graha Persib.
Meski sempat memanas, namun nampak terlihat tak ada aksi anarkis yang terjadi saat unjuk rasa digelar.
Pada pukul 18.00 WIB, aksi Bobotoh sempat mereda.
Namun, hal itu tak menyulutkan tujuan mereka dan memilih untuk tetap bertahan menunggu tanggapan dari manajemen Persib Bandung.
Akhirnya, waktu yang ditunggu tiba, pukul 20.20 WIB, manajemen Persib Bandung yang diwakii oleh Kuswara S Taryonon tiba.
Meski perwakilan manajemen telah tiba, namun Bobotoh sempat mengutarakan kekecewaannya lantaran orang yang mereka harapkan untuk datang sebenarnya adalah Direktur Persib Bandung, Teddy Tjahjono.