TRIBUNWOW.COM - Hampir dua bulan kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat, diketahui ponsel milik suami Tuti, Yosef yang menjadi saksi dalam kasus itu masih ditahan pihak kepolisian untuk dijadikan alat pemeriksaan.
Selain itu, Yosef juga disebut akan mendapat panggilan dari pihak kepolisian berkaitan dengan rekening milik anaknya, Amalia.
Hal itu disampaikan oleh Fajar Sidik yang merupakan kuasa hukum Yosef dalam kasus ini.
Baca juga: Yosef Banyak Disudutkan dalam Kasus Subang, Mulyana Jelaskan Dampaknya terhadap Kondisi sang Kakak
Baca juga: Kliennya Banyak Dituduh soal Kasus Subang, Pengacara Yosef dan Mimin Hubungi Cyber Crime Polda Jabar
"Untuk barang-barang mungkin ada salah satu, ya, yang masih belum dikembalikan seperti handphone-nya Pak Yosef oleh penyidik," ucap Fajar di Subang, Minggu (10/10/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
Terkait dengan rekening milik Amalia, Fajar mengaku tidak mengetahui lebih detail alasan pihak kepolisian akan menggunakannya untuk apa.
Namuan hal itu disebut masih dalam rangka penyelidikan kasus Subang.
Dia juga mengatakan bahwa segala dokumen yang diminta kepada Yosef sudah disediakan dan tinggal menunggu panggilan penyidik.
"Untuk perbankan kami masih belum ada konfirmasi lagi kapan waktunya, sementara untuk persyaratan yang diminta penyidik dan perbankan itu sudah kita siapkan, seperti surat ahli waris, KK dan KTP," katanya.
Yosef memang menjadi saksi penting dalam kasus yang menewaskan istri dan anaknya tersebut.
Dia terhitung sudah menjalani 13 kali pemeriksaan, yang terakhir kali dilakukan pada Rabu (29/9/2021).
Baca juga: Sosok Yosef di Mata Adik, Anggap Wajar Tuduhan Kakaknya Terlibat Kasus Subang, Begini Pengakuannya
Sebelumnya, Fajar mengakui bila kliennya kini sedang dalam kondisi kelelahan.
"Kalo secara psikologi klien kami kelelahan dengan pemanggilan-pemanggilan dari awal sampai dengan 13 kali pemanggilan otomatis secara psikologis sangat kelelahan," ucap Fajar saat ditemui di kantornya, Kamis (7/10/2021).
Hal yang dianggap berdampak besar pada psikologis kliennya adalah opini publik yang menyudutkan Yosef.
Terlebih banyak tuduhan yang dilontarkan tanpa alasan yang jelas.
"Apalagi ditambah dari lingkungan, dari opini-opini yang berkembang seperti menyudutkan Pak Yosef secara tendensius, subtantif, itu sangat luar biasa efeknya," katanya.
Namun dia menyebut Yosef akan terus mendukung penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian demi mengungkap siapa yang menewaskan istri dan anaknya.
"Tapi beliau Pak Yosef Insyaallah akan kuat untuk proses pengungkapan misteri dari pembunuhan ini," tambah Fajar.
Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Yosef merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Ada dugaan jika pelaku orang dekat korban berdasarkan kesimpulan dari tidak ada barang berharga yang hilang di TKP dan pintu rumah korban juga tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan.
Sebulan kasus ini berjalan, terungkap juga masalah di lingkaran korban seperti masalah dalam kepengurusan yayasan yang didirikan Yosef, dan masalah rumah tangga korban.
Yosef memang diketahui menikah lagi pada tahun 2009 dengan perempuan bernama Mimin.
Selain Yosef, Mimin juga menjadi saksi yang banyak diperiksa.
Per Rabu (29/9/2021), Mimin sudah diperiksa 11 kali, dan hanya berbeda dua kali dari Yosef.
Mimin juga mengaku pernah diperiksa menggunakan alat tes kebohongan oleh Bareskrim Polri.
Ponsel Mimin
Namun, berbeda dengan Yosef, ponsel Mimin disebut sudah lama dikembalikan oleh penyidik.
Bukan hanya ponsel miliknya, motor berjenis NMAX dan sejumlah ponsel milik anaknya juga disebut telah dikembalikan.
"Handphone, punya anak tiga, punya saya satu, sudah semua, dari dulu sudah, termasuk itu motor NMAX sudah dikembalikan," katanya seperti dikutip Kompas TV pada Selasa (28/9/2021).
Dalam kesempatan itu dia juga menjelaskan terkait pemanggilannya yang dilakukan berkali-kali oleh kepolisian.
Menurutnya, hal itu berkaitan dengan penegasan dan untuk melengkapi pernyataan yang sudah disebutkan sebelumnya.
"Mungkin ada yang kurang, melengkapi-melengkapi seperti itu," katanya.
Sama seperti Yosef, dia juga mengaku lelah dengan dengan panjangnya waktu penyelidikan kasus ini.
Namun, dia menyebut akan terus kooperatif dengan pihak kepolisian dalam rangka penyelidikan kasus ini.
"Ya lelah mah manusiawi yah, capek ya, tapi ya kita jalani sajalah, ujian dari Allah," katanya.
Dia juga berharap agar kasus ini segera terungkap dan dalang pembunuhan segera bisa ditangkap pihak kepolisian.
Karena, dia juga termasuk orang yang mendapat tuduhan bahwa dirinya merupakan pelaku kasus ini.
"Ke sini-sini, itu yang melihat di media itu ya Allah, itu yang bikin saya tertekan, resah, kok bisa seperti ini, kok saya yang di pojokkan," katanya.
"Saya bersumpah demi Allah, saya tidak melakukan apapun, menyuruh apapun, atau merencanakan," katanya.
Keterangan Mimin bisa disimak di:
(TribunWow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya
Artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Fakta Terbaru Kasus Subang, Polisi Masih Sita Barang Pribadi Yosef, Cari Apa? Ia Akan Dipanggil Lagi dan 50 Hari Kasus Perampasan Nyawa Ibu dan Anak di Subang, Kuasa Hukum Yosef Beberkan Kondisi Kliennya