Sampai hari ke-48 kepolisian terus berupaya untuk mengungkap kasus pembunuhan di Subang.
Keresahan warga akibat pembunuh ibu dan anak di Subang belum tertangkap disampaikan siswa sekolah SMAN 1 Jalancagak.
Tak hanya oleh masyarakat, keresahan juga dirasakan juga oleh siswa sekolah SMAN 1 Jalancagak.
Pasalnya, SMAN 1 Jalancagak berada tepat di depan rumah korban, Tuti Suhartini (54) dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23).
Hal itu diungkapkan oleh salah seorang siswi SMAN 1 Jalancagak, Risma Nurwinda (18).
Risma mengatakan, banyak temannya yang mengaku merasakan ketakutan di saat melewati dari TKP.
Terlebih, TKP kini masih mencekam dengan dikelilingi garis polisi dan dikosongkan.
"Ya, takut pasti ada. Kan sering lewat sini (TKP) juga, apalagi kalo pulang dari sekolah setelah ekstrakurikuler agak sore, rumahnya sepi, jadi kayak gak ada aktivitas, kayak gimana juga sih, jadi takut aja," ucap Risma dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, Jumat (1/10/2021).
Baca juga: Terkait Kasus Subang, Rencana Pertemuan Yosef dan Yoris Gagal 2 Kali, Ini Kata Kades Jalancagak
Menanggapi kasus kematian Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang meninggal secara tidak wajar itu, Risma, yang duduk di kelas 12, menilai pelaku sangat sadis melakukannya.
"Ya, tidak menyangka juga kan si Teteh (Amalia) bisa mati kayak keadaan begitu. Pokoknya sadis banget, saya gak mengikuti banget kasus ini tahu dari berita di internet," katanya.
Risma berharap agar kasus ini segera terselesaikan dan secepatnya pelaku ditangkap oleh pihak kepolisian.
"Mudah-mudahan cepet ditangkep pelakunya. Kasihan juga kan almarhumah kalo kata aku," ujar Risma.
Warga Sekitar Semakin Resah
Belum terungkapnya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, membuat warga sekitar lokasi kejadian semakin resah.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Indra Zainal.