Pernyataan pemulihan jalur komunikasi, sebelumnya diutarakan oleh Kim Jong Un pada Kamis (30/9/2021).
Hal itu dilaporkan oleh media pemerintah, KCNA.
Baca juga: Korea Utara Klaim Sukses Uji Coba Rudal Jelajah Baru, Kim Jong Un Tak Terlihat Hadir
Dikutip dari France24, Pyongyang pada Agustus lalu telah menawarkan pembicaraan bersyarat dengan Seoul bersamaan dengan penembakan rudal pertamanya dalam enam bulan, yang juga meningkatkan kritik terhadap AS.
Selama pidato di parlemen negaranya pada Rabu lalu, Kim mengatakan pemulihan hotline lintas batas akan mewujudkan keinginan rakyat Korea untuk perdamaian.
Beberapa ahli mengatakan Korea Utara menekan Korea Selatan untuk mengurangi kritiknya terhadap uji coba rudal balistik negara itu, yang sebenarnya dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB.
Kementerian Unifikasi Korea Selatan langsung mempersiapkan pemulihan hotline yang diperlukan untuk membahas dan menyelesaikan banyak masalah yang tertunda.
Sementara itu, Kim Jong Un menolak tawaran AS untuk melanjutkan pembicaraan dan menyebutnya sebagai trik murahan guna mengelabui masyarakat internasional.
Kim menuduh pemerintahan Joe Biden melanjutkan kebijakan bermusuhan dengan negaranya.
Baca juga: Kim Jong Un Dapat Ucapan Selamat dari Ratu Elizabeth di Hari Ulang Tahun Korea Utara
“Menggembar-gemborkan 'keterlibatan diplomatik' dan 'dialog tanpa prasyarat' tetapi itu tidak lebih dari tipuan kecil untuk menipu masyarakat internasional dan menyembunyikan tindakan permusuhannya," kata Kim.
Korea Utara telah lama menyebut sanksi ekonomi yang dipimpin AS terhadapnya sebagai bukti ‘kebijakan bermusuhan’ kepada mereka.
Kim Jong Un telah mengatakan dia akan terus meningkatkan persenjataan nuklirnya dan tidak melanjutkan diplomasi dengan Washington, kecuali kebijakan permusuhan AS seperti itu ditarik.
Para pejabat AS berulang kali menyatakan harapan untuk bisa duduk dalam pembicaraan dengan Korea Utara di mana saja dan kapan saja.
Namun, AS tetap melanjutkan sanksinya sampai Korea Utara mengambil langkah nyata menuju denuklirisasi.
Diplomasi kedua negara telah terhenti selama dua tahun karena ketidaksepakatan atas pelonggaran sanksi tersebut. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait Korea Utara dan Korea Selatan lain