Akibat tindakannya, Vilks bahkan diburu oleh Al-Qaeda.
Baca juga: Dirumorkan Telah Meninggal, Pemimpin Al Qaeda Muncul di Video Peringatan 20 Tahun Serangan 9/11 AS
Baca juga: Seorang Pria di Austria Simpan Jasad Ibunya selama Setahun demi Dapatkan Uang Tunjangan
Kepala Vilks dihargai hingga Rp 1 miliar pada 13 tahun lalu.
Dua pria sempat mencoba membakar rumah Vilks di Swedia Selatan pada 2010.
Sementara, seorang wanita dari Pennsylvania mengaku bersalah setelah melakukan percobaan pembunuhan atas Vilks tahun lalu.
Sketsa Nabi Muhammad miliknya juga memicu gesekan diplomatik
Perdana Menteri Swedia saat itu, Fredrik Reinfeldt, menemui duta besar dari beberapa negara Muslim di dunia untuk meredakan ketegangan.
Pada Februari 2015, Vilks selamat dari serangan teror bersenjata di sebuah konferensi tentang kebebasan berekspresi di Kopenhagen, dikutip dari Euronews pada Senin (4/10/2021).
Saat itu, dia menjadi pembicara dalam acara yang digelar sebagai tanggapan atas pembantaian Charlie Hebdo di sebuah kafe daerah setempat.
Pembantaian itu terjadi pada Januari 2015, ketika tiga pria yang menggunakan masker melakukan penyerangan di kantor pusat majalah satir Prancis, Charlie Hebdo, di Paris hingga menyebabkan setidaknya 12 orang tewas dan 10 lainnya terluka.
Dalam konferensi yang dihadiri Vilks, seorang pemuda Denmark asal Palestina mencoba menerobos ke dalam acara dan melakukan penyerangan hingga menewaskan seorang sutradara film Denmark.
Pelaku kemudian juga berhasil membunuh seorang penjaga keamanan di luar sinagoga Kopenhagen, sebelum ditembak mati dalam bentrokan dengan polisi Denmark.
Vilks sempat bersikeras menyatakan dia bukan seorang rasis dan tidak memiliki posisi politik.
Dia mengklaim hanya ingin menyelidiki batasan apa yang bisa dan tidak bisa dia lakukan. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkini internasional lain