TRIBUNWOW.COM – Kepala Desa Jalancagak sekaligus keluarga korban pembunuhan di Subang, Indra Zainal Alim, menyatakan ingin mempertemukan Yoris (34) dan Yosef (55).
Hal itu diungkapkan oleh Indra Zainal, seusai Yoris dan Yosef sempat disebut saling tuduh pada proses penyidikan kasus pembunuhan Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Indra Zainal menilai banyak asumsi liar berkembang di masyarakat.
Baca juga: Sebut Sering Ada Polemik di Yayasan antara Istri Muda Yosef dan Tuti, Yoris Ngaku Mau Banting Setir
Baca juga: Sebut Tak Tahu Apapun Soal Kasus Pembunuhan di Subang, Istri Muda Yosef: Janganlah Memojokkan
Asumsi tak berdasar itu justru menjadi faktor yang sempat memperburuk hubungan Yoris dan Yosef.
"Iya jadi supaya diluaran seolah-olah keluarga kami ini menyerang Pak Yosef tapi itu tidak benar, makanya secara inisiatif kami ingin mengajak bertemu ke Pak Yosef," ucap Indra di Subang, Selasa (5/10/2021), dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id.
Diakui oleh Indra Zainal, pihak keluarga mempercayakan sepenuhnya proses penyelidikan untuk segera ungkap pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang kepada pihak kepolisian.
"Kami mempercayakan semuanya sekarang ke pihak kepolisian, mudah-mudahan cepat terungkap," kata Indra.
Peristiwa pembunuhan di Subang terkuak setelah jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan bertumpuk di bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumahnya di Desa Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada 18 Agustus lalu.
Namun, kepolisian belum juga menentukan siapa dalang di balik insiden tersebut.
Pembongkaran makam Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23) serta autopsi ulang sudah dilakukan kepolisian pada Sabtu (2/10/2021).
Indra Zainal Alim, menyatakan dirinya mendapatkan informasi pembongkaran makam tersebut awalnya dari pihak RW.
“Dari jam 10 pagi, saya mendengar isu bahwa akan ada pembongkaran makam,” katanya di TPU Istuning, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, dikutip dari YouTube KompasTV pada Senin (4/10/2021).
“Saya coba hubungi di grup keluarga, tidak ada yang tahu. Tapi ketika jam setengah tiga kalo tidak salah, RW ada yang memberitahukan kepada saya bahwa ada pembongkaran makam,” tambahnya.
Mengetahui hal tersebut, Indra Zainal lantas menghubungi keluarga Tuti dan Amalia kembali.
“Akhirnya saya konfirmasi lagi di grup, dan Wa Yeti baru cerita bahwa beliau dibawa ke sini (makam) untuk meminta izin bahwa ada pembongkaran makam,” kata Indra Zainal.
Meskipun begitu, Indra Zainal mengaku pihak keluarga tidak mempermasalahkan autopsi ulang terhadap Tuti dan Amalia, jika memang proses itu diperlukan untuk segera bisa menangkap pelaku.
“Jadi intinya, untuk memudahkan proses penyidikan, jadi pihak keluarga hanya diberi tahu saja dan akhirnya pihak keluarga pun, kami menerima itu dan mempersilahkan kepada pihak kepolisian agar lebih leluasa dan lebih konsentrasi untuk melakukan autopsi ulang,” ungkap Indra Zainal.
“Pihak keluarga hanya begini saja, kami berharap dengan dilakukannya ini (autopsi ulang), secepat mungkin bisa terungkap kasus ini dan ditangkap pelakunya,” tambahnya.
Proses autopsi dilakukan secara tertutup menggunakan tenda dan tanpa dihadiri pihak keluarga.
Yoris (34) ungkapkan alasan ketidakhadiran dirinya mau pun keluarga korban pembunuhan ibu dan anak di Subang lainnya, dalam proses pembongkaran makam hingga autopsi ulang.
Menurut Yoris, keluarga ingin agar kepolisian bisa tetap fokus dalam menjalankan tugas mereka saat itu, sehingga keluarga memilih untuk tidak datang.
"Kami ingin pihak kepolisian tetap fokus terhadap penyelidikan ini supaya pelakunya cepat tertangkap dan kami tidak akan mengganggu itu," ucap Yoris, Selasa (5/10/2021), dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: Tak Tinggal dengan Yosef sejak Awal Kasus Subang, Mimin Nangis Blak-blakan Bahas soal Nafkah
Baca juga: Tak Hadir saat Pembongkaran Makam Korban Pembunuhan di Subang, Yoris: Ingin Polisi Tetap Fokus
Proses autopsi ulang dilakukan langsung di makam, tepatnya di Tempat Pemakaman Umum Istuning, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang.
Yoris juga menjelaskan bahwa pihak keluarga sudah memberikan izin kepada kepolisian terkait pelaksanaan autopsi ulang mau pun pembongkaran makam ibu dan adiknya tersebut.
"Sudah, sudah ada, udah clear semuanya kalo masalah itu,” kata Yoris.
Dia kembali menegaskan tidak ingin mengganggu kinerja polisi dan memberikan kepercayaan sepenuhnya atas penanganan kasus tersebut.
"Cuma kami enggak mau mengganggu proses itu aja,” tuturnya.
"Kami percayakan ke pihak kepolisian pasti melakukan yang terbaik," tambah Yoris.
Pihak kepolisian yang terdiri dari forensik Mabes Polri melakukan autopsi ulang terhadap kedua korban pembunuhan ibu dan anak itu.
Proses autopsi dilakukan sekitar pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
Saat itu, makam Tuti dan Amalia dipasangi tenda terpal plastik berukuran 3x4 meter.
Ketika proses autopsi, jasad Tuti dan Amalia disimpan di atas meja yang sudah disiapkan oleh pihak kepolisian.
Saat ini, kepolisian sudah mengumpulkan bukti-bukti baru dari temuan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan hingga rekaman CCTV di sekitar lokasi.
Pendalaman bukti-bukti tersebut juga dilakukan untuk segera mengungkap pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang, Jawa Barat. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait Pembunuhan di Subang lain
Artikel ini diolah dari TribunJabar.id dengan judul Sempat Saling Tuduh saat Penyidikan Kasus Subang, Keluarga Ingin Yoris dan Yosef Bertemu dan Makam Ibu dan Anak di Subang Kembali Dibongkar, Yoris Sampaikan Alasan Keluarga Tolak Hadir