Kasus ini telah berlangsung satu bulan sejak ditemukannya jasad ibu dan anak yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Mereka ditemukan tertumpuk di bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumahnya.
Diduga, kasus tersebut adalah kasus pembunuhan berencana dan bukan merupakan pencurian dengan tindak kekerasan.
Dugaan tersebut berdasar dari barang yang hilang di lokasi, hanya berupa sebuah ponsel milik Amalia.
Sedangkan harta lain baik uang tunai dan barang berharga senilai puluhan juta tidak dibawa lari.
Menghadapi kendala tersebut, polisi menyebut menggunakan scientific investigation untuk menangkap dalang pembunuhan tersebut.
"Jadi benar-benar penyidik menggunakan scientific investigation," kata Ahmad Ramadhan.
Artinya, polisi benar-benar menggali informasi dari keterangan saksi-saksi di sekitar korban yang dikaitkan dengan informasi-informasi di lapangan seperti CCTV dan barang bukti yang ditemukan.
"Seperti yang saya sampaikan tadi menggunakan pembuktian melalui saintifik melalui rekaman CCTV, melalui analisis keuangan, melalui analisis telekomunikasi melalui analisis DNA,” jelasnya.
Dalam temuan terbaru, polisi menyampaikan jika telah mengantongi sampel DNA pada beberapa barang bukti di lokasi.
Tidak dijelaskan apa saja BB yang sudah dikumpulkan hingga saat ini, tetapi diketahui terdapat sebuah helm yang kepemilikannya belum diketahui dan dicurigai berkaitan dengan kasus pembunuhan itu.
"Terkait DNA itu belum ada sampel DNA-nya pembanding dari sebagian DNA yang ditemukan pada beberapa BB yang telah diperiksa oleh Puslabfor," jelasnya.
Selain itu, pihak kepolisian juga menginvestigasi CCTV yang ada di sekitar lokasi, informasi terakhir sudah ada 55 CCTV yang diperiksa di sekitar Subang dan perbatasan dengan daerah lain.
Berdasarkan hasil pelacakan CCTV dan keterangan saksi-saksi, ada dua kendaraan yang dicurigai digunakan oleh pelaku pembunuhan tersebut.
Keterangan Ahmad Ramadhan bisa disimak di:
(TribunWow.com/Afzal Nur Iman)
Sebagian artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Diancam Pidana Mati, Polisi Sebut Kasus Perampasan Nyawa Amalia di Subang Terencana dan Luar Biasa