TRIBUNWOW.COM - Ada dugaan jika pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, masuk rumah korban untuk melakukan aksinya melalui pintu rumah.
Fakta jika tidak ada pintu rumah yang rusak mengundang pertanyaan siapa saja yang memiliki kunci untuk masuk ke rumah yang menjadi TKP pembunuhan tersebut.
Yoris, anak dari Tuti Suhartini (55) sekaligus kakak dari Amalia Mustika Ratu (23) menyebutkan siapa saja yang memiliki akses masuk ke rumah korban.
Baca juga: Perilaku Tak Biasa Amalia sebelum Dibunuh Bersama Ibu di Subang, Pacar Ngaku Sempat Khawatir
Baca juga: Dituduh Sering Teror Korban Kasus Subang, Istri Muda Yosef Bantah: 5 Tahun Tak Miliki Nomor Tuti
"Papah (Yosef)," kata Yoris saat ditanya siapa yang memegang kuci rumah selain korban, dalam tayangan AIMAN yang diunggah di Kompas TV pada Selasa (28/9/2021).
Namun, Yosef, yang juga diwawancara dalam tayangan AIMAN membantah hal tersebut dan menyebut hanya Tuti dan memiliki kunci rumah.
Mengonfirmasi hal tersebut, Yoris mengatakan jika Yosef mengetahui lokasi rahasia yang biasanya digunakan untuk menaruh kunci.
"Jadi kadang-kadang, kalau misalnya kita berangkat, kan kunci itu suka disimpan di pot depan," jelasnya.
Sebagai informasi, kasus ini pertama kali diketahui setelah jasad kedua korban ditemukan tertumpuk di bagasi mobil yang terparkir di rumahnya, di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Polisi menyimpulkan jika kasus ini merupakan kasus pembunuhan berencana karena tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui dibawa lari para pelaku dan hingga kini tidak bisa dilacak keberadaannya.
Baca juga: Sudah Jalin Hubungan 4 Tahun, Pacar Korban Pembunuhan di Subang Ceritakan Amalia Tak Pernah Menuntut
Diduga, pelaku merupakan orang dekat korban karena pintu di TKP tidak ditemukan ada tanda-tanda kerusakan.
Dalam keberjalanan kasus ini, masalah asmara korban dan yayasan yang didirikan Yosef menjadi hal yang banyak diperbincangkan.
Keterangan Yosef
Yosef, ayah Amalia sekaligus suami Tuti, didampingi kuasa hukumnya, Rohman Hidayat, mengatakan tidak ada yang memegang kunci rumah TKP.
“Yang pegang kunci hanya satu-satunya, mamanya (Tuti), yang di dalam,” ungkap Yosef.