TRIBUNWOW.COM - Sebuah studi menyebut bahwa sejumlah minuman bisa membuat hasil positif palsu pada tes antigen Covid-19 jika dikonsumsi sebelum melakukan tes.
Studi itu juga menyimpulkan bahwa melakukan tes antigen paling baik dilakukan di pagi hari, sebelum makan dan minum.
Dilansir dari Daily Express, diketahui jika tes antigen cepat Covid-19, memungkinkan orang untuk mengetahui apakah mereka terpapar Virus Corona atau tidak.
Baca juga: Jenis Kadar Protein Ini Disebut Berpengaruh Terhadap Tingkat Keparahan Covid-19, Simak Penjelasannya
Baca juga: Kenali Apa Itu Sepis, Bisa Terjadi saat Isolasi Mandiri dan Jadi Masalah Serius pada Pasien Covid-19
Satu studi yang dilakukan oleh para peneliti di Queen Mary University of London, University of Oxford, Institute for Advanced Studies, Wina, dan Medical University of Graz, menemukan tes aliran lateral 95 persen efektif dalam mendeteksi Covid-19.
Namun ada beberapa penyebab yang bisa membuat hasil tes tersebut meleset.
Di Indonesia, hasil tes antigen biasanya akan dikonfirmasi dengan tes PCR untuk memastikan apakah mereka terinfeksi Covid-19 atau tidak.
Sekelompok ilmuwan di Universitas Tubingen, Jerman baru-baru ini menerbitkan sebuah penelitian di International Journal of Infectious Disease yang juga mencatat efektivitas kit antigen Covid-19.
Penelitian mereka mengonfirmasi jika sejumlah minuman bisa membuat hasil tes antigen menjadi tidak akurat.
“Semua minuman ringan berkarbonasi atau bersoda, minuman energi, minuman beralkohol, bahkan air mineral kemasan komersial, dan air mineral berkarbonasi menyebabkan munculnya garis uji merah," kata para peneliti.
Untuk diketahui jika garis tes merah menunjukkan positif terinfeksi Covid-19.
Baca juga: Waspada saat Isolasi Mandiri, Ini 2 Sebab Kematian Utama Pasien Covid-19 Anak Menurut Riset IDAI
Dilansir dari The Scientis, bahkan ditemukan bahwa terdapat konten di TikTok yang viral karena menunjukkan remaja meretas tes Covid-19 cepat dengan memasukkan soda dan larutan asam lainnya ke dalam saluran masuk tes.
Hal itu sempat menyebabkan kehebohan di sana, di mana tes ini digunakan rutin pada guru dan siswa dalam pembelajaran tatap muka.
Para peneliti menjelaskan sains di balik efek tersebut, dengan mengatakan itu bisa jadi karena pH yang berubah dalam larutan ini, yang dapat memodulasi fungsi antibodi yang dilapisi pada garis uji.
Mereka menambahkan pengujian harian paling baik dilakukan di pagi hari, sebelum makanan atau minuman apa pun, dan di bawah pengawasan jika memungkinkan.
Seberapa efektif tes antigen dalam mendeteksi Covid?
Sebuah tinjauan studi Maret 2021 memeriksa hasil dari 64 studi akurasi tes yang mengevaluasi tes antigen atau molekuler cepat yang diproduksi secara komersial.
Para peneliti menemukan keakuratan tes sangat bervariasi.
Interval kepercayaan 95 persen adalah 63,7 hingga 79 persen, yang berarti para peneliti yakin 95 persen bahwa rata-rata berada di antara kedua nilai ini.
Para peneliti menemukan orang dengan gejala Covid-19 dinyatakan positif dalam 58,1 persen tes cepat.
Interval kepercayaan 95 persen adalah 40,2 hingga 74,1 persen.
Para peneliti menemukan tes cepat mengidentifikasi Covid-19 dengan benar dalam rata-rata 78,3 persen kasus selama minggu pertama.
Di minggu kedua, rata-rata turun menjadi 51 persen.
Manfaat besar dari tes cepat adalah, murah, sekali pakai, dan banyak tersedia dan tidak perlu menunggu hasil laboraturium.
Para peneliti juga tidak menganjurkan untuk melakukan tes sendiri di rumah tanpa pengawasan tenaga kesehatan.
Ketika mungkin orang yang menggunakannya tidak berpengalaman, apa yang dihasilkan akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk negatif palsu dan lebih banyak positif palsu.
Kadang-kadang hanya karena masalah teknis cara penggunaan, sebagian orang akan membuat kesalahan yang berpengaruh terhadap hasilnya. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya