Terkini Internasional

Gunakan Sandal Jepit untuk Curang dalam Ujian Kelayakan Guru, 10 Orang Ditangkap di India

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandal jepit dengan perangkat Bluetooth yang dipakai peserta ujian untuk menyontek pada Minggu (26/9/2021).

TRIBUNWOW.COM – Kepolisian India melaporkan 10 orang ditangkap karena berencana menyontek dalam ujian kelayakan guru di Negara Bagian Rajasthan, India, pada Minggu (26/9/2021).

Mereka menggunakan perangkat Bluetooth yang disembunyikan di sandal jepit, ungkap kepolisian, dikutip TribunWow.com dari France24 pada Senin (27/9/2021).

Rajasthan Eligibility Examination for Teachers (REET) merupakan ujian yang sangat kompetitif di India, sebagai persyaratan untuk bisa dipekerjakan sebagai guru.

Menyontek telah lama menjadi masalah dalam sistem pendidikan India yang sangat kompetitif. (AFP/Prakash SINGH)

Baca juga: Seorang Gadis Remaja Dirudapaksa 33 Orang selama 8 Bulan di India, Sempat Diperas Pacarnya

Baca juga: Menyamar Jadi Pengacara, Gangster India Terlibat Baku Tembak di Pengadilan, 3 Orang Tewas

Sekitar 1,6 juta orang di Rajasthan mengikuti ujian pemerintah itu.

Namun, ada satu kelompok berencana untuk melakukan kecurangan dengan menggunakan perangkat yang tersembunyi di sol sandal jepit mereka.

Perangkat itu dapat menerima panggilan yang akan ditransmisikan secara nirkabel ke pengeras suara kecil yang tersembunyi di telinga mereka.

Seorang pejabat polisi di kota barat Bikaner, Priti Chandra, mengungkapkan rencananya kaki tangan mereka di luar akan melakukan panggilan telepon dan mendiktekan jawaban yang benar untuk soal ujian.

Kepolisian berhasil menangkap pelaku setelah melihat gelagat mencurigakan kelompok itu di luar ruang pelaksanaan ujian.

"Kami menyadari kemungkinan kecurangan, tetapi kami pikir itu akan menjadi kebocoran kertas pertanyaan atau seseorang akan menggunakan internet, itulah sebabnya itu (akses internet) dibatasi di banyak kota," kata Chandra kepada AFP.

"Tapi ini adalah modus operandi yang baru. (Mereka) menjadi sangat paham teknologi,” tambahnya.

Investigasi mengungkapkan setidaknya 25 orang telah membeli sandal jepit dari kelompok itu seharga lebih dari Rp 115 ribu per pasangnya.

Informasi itu sudah dibagikan ke beberapa distrik lagi di Rajasthan yang kemudian meminta peserta ujian untuk melepas alas kaki mereka sebelum masuk ke ruang tes.

Baca juga: Peringatan Hari Badak Sedunia, India Bakar 2.500 Cula dalam Kampanye Anti-Perburuan Liar

Baca juga: Guru di India Ajari Siswa di Jalanan, Coba Kurangi Kesenjangan Pendidikan akibat Covid-19

"Dalam satu kasus kami menangkap seorang peserta setelah ujian dan harus membawanya ke dokter untuk mengidentifikasi dan melepaskan perangkat Bluetooth dari telinganya," kata Chandra.

Di sisi lain, pemerintah Rajasthan juga memutus akses internet pada Minggu, selama hampir 12 jam untuk menghindari peserta ujian yang menyontek, dilansir dari Quartz India pada Senin (27/9/2021).

Ada lebih dari 4.000 lokasi ujian REET dan pemerintah menutup akses internet dari pukul 6 pagi hingga 6 sore.

Keputusan itu sempat menimbulkan protes dari beberapa pihak karena dianggap dapat menimbulkan dampak merugikan.

Badan Perdagangan Udaipur memprotes pemutusan tersebut, khawatir akan kerugian finansial yang besar karena aktivitas industri dan bisnis terhenti.

Selain itu, sebuah organisasi layanan hukum di India juga menyatakan kritiknya.

“Pemutusan internet pasti akan menyebabkan kerugian ekonomi, dampak pada pendidikan, perawatan kesehatan, dan skema kesejahteraan lainnya,” tulis Software Freedom Law Center (SFLC) dalam sebuah surat kepada kepala menteri Rajasthan.

“Pemutusan akses internet selama pandemi bisa sangat serius mengingat warga bergantung pada internet untuk mendapatkan informasi, bekerja, dan belajar,” tambahnya.

Ini bukan pertama kalinya India memutus akses internet dengan dalih pelaksanaan ujian.

Kecurangan dalam ujian telah menjadi masalah bagi India.

Pihak berwenang telah menutup akses internet untuk melindungi dari aktivitas penipuan dalam pendidikan, seperti berita palsu dan kebocoran soal. (TribunWow.com/Alma Dyani P)

Berita terkait India lain