TRIBUNWOW.COM - Yoris, anak dari Tuti Suhartini (55) yang menjadi korban kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, secara blak-blakkan menceritakan hubungan keluarga korban yang sudah tidak harmonis.
Yoris menyebut bahwa suami Tuti, Yosef, selain kerap bertengkar dengan Tuti, juga pernah bertengkar hebat dengan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23), yang juga merupakan korban kasus pembunuhan tersebut.
"Jadi ya waktu itu papah (Yosef) pernah minta motor Nmax ke Amalia sekitar tahun 2020, memang waktu itu ada sedikit pertengkaran yang lumayan hebat karena Amalia tidak bisa memberikan," ucap Yoris di Subang, Senin (27/9/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
Baca juga: Ungkap Masalah Keluarga di Kasus Subang, Yoris Cerita Gegara Motor Korban Pernah Dilabrak Mertua
Baca juga: Gara-gara Motor NMAX, Keluarga Ungkap Pertengkaran sebelum Pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang
Dalam cerita Yoris, saat itu Amalia tidak memberikan apa yang diminta Yosef karena takut ada keperluan mendadak.
Hal itu memicu Yosef tidak senang dan bertengkar dengan anaknya sendiri.
"Karena waktu itu, kata Amalia tuh beralasan ke si papah itu takutnya ada uang dari kebutuhan yang tidak terduga jadi sempat tidak diberikan. Memang papah pengen motor Nmax itu memang bener-bener pengen gitu," ujar Yoris.
Bahkan, Amalia juga ikut dilabrak oleh neneknya, atau ibu dari Yosef.
Yoris mengetahui itu dari Tuti yang tiba-tiba menelepon sambil menangis dan menceritakan semuanya kepada Yoris.
"Kalo gak salah itu, kayaknya papah (Yosef) ngadu ke nenek saya, kejadiannya waktu itu mamah (Tuti) nelfon sambil teriak-teriak sambil nangis, mamah kenapa? Mamah kenapa? Terus kata mamah itu Amalia dilabrak sama nenek katanya papah tidak dibelikan motor," jelasnya.
Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban bertumpuk di bagasi mobil yang terparkir di rumahnya pada Rabu (18/9/2021).
Baca juga: Soal Motor NMAX Terekam CCTV Kasus Subang, Yoris Pastikan Yosef Punya Kendaraan Serupa, Ini Katanya
Yosef merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Polsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Polisi dan Yosef kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam sebuah mobil.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.