Cerita Selebriti

Anak Nia Daniaty Tipu 225 Orang dengan Modus CPNS hingga Raup Rp 9,7 M, Begini Cara Kelabui Korban

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Olivia Nathania dan Rafly Tilaar.

TRIBUNWOW.COM - Putri penyanyi kawakan Nia Daniaty, yakni Olivia Nathania menjadi sorotan publik.

Olivia Nathania diduga melakukan penipuan dan penggelapan dana bersama suaminya, Rafly Tilaar.

Sebanyak 225 orang menjadi korban dari Olivia Nathania dan Rafly Tilaar.

Nia Daniaty dan putrinya Olivia Nathania. (TribunSeleb.com)

Baca juga: Nia Daniaty Unggah Foto Terbaru BCL dan Noah Sepeninggal Ashraf Sinclair, Begini Kondisi Keduanya

Para korban tersebut dijanjikan bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) oleh Olivia Nathania.

Olivia Nathania mengaku bisa meloloskan orang-orang untuk mengisi jabatan yang dibutuhkan di sebuah Dinas Provinsi DKI Jakarta.

Setelah ditipu Olivia Nathania, para korban langsung menempuh jalur hukum.

Ratusan korban tersebut menggandenng pengacara Odie Hodianto untuk memperkarakan Olivia Nathania.

Dikutip TribunWow.com dari TribunSeleb.com pada Sabtu (25/9/2021), Odie Hodianto angkat bicara.

Odie Hodianto menyebut putri Nia Daniaty itu mendapatkan keuntungan sebesar Rp 9,7 miliar dari orang-orang yang ditipunya.

"Ini ada 225 orang ditipu dengan jumlah kerugian ditaksir mencapai Rp9,7 Miliar lebih," kata Odie Hodianto.

"Modusnya mengiming-imingi korban untuk diloloskan mengisi kekosongan jabatan di beberapa instansi karena terlapor mengaku memiliki link di BKN," tambahnya.

Baca juga: Dijodohkan Melaney Ricardo dengan Hotman Paris, Bagaimana Reaksi Nia Daniaty?

Tak berhenti di situ saja, Olivia Nathania diduga juga memalsukan surat dari instansi terkait.

Hal itu dilakukan Olivia Nathania supaya para korbannya percaya dengan dirinya.

"Pelaku juga memalsukan surat berkop Badan Kepegawaian Negara dengan tanda tangan kepala BKN yang aspal," tutur Odie Hodianto.

"Di surat itu tertera Terhitung Mulai Tanggal (TMT) seolah-olah korban diterima sebagai PNS untuk memulai bekerja tapi setelah di cek di BKN itu semua palsu," tandasnya.

Halaman
1234