Liga 1

Soal Tumpulnya Lini Depan Arema FC, Eduardo Almeida Ungkap 1 Persoalan, Singgung Masalah Playmaker

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Striker asing Arema FC, Carlos Fortes dibayangi pemain PSM Makassar, Erwin Gutawa pada laga perdana Liga 1 2021 di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (5/9/2021). Soal Tumpulnya Lini Depan Arema FC, Eduardo Almeida Ungkap 1 Persoalan, Singgung Masalah Playmaker

Gol tim asal Malang itu masih diciptakan dari pemain tengah dan belakang yakni Hanif Sjahbandi, Dendi Santoso, dan Johan Alfarizi.

Bahkan pemain asingnya, Carlos Fortes juga belum bisa mencetak gol meski beberapa peluang tercipta di kotak penalti.

Begitu juga deratan penyerang lokal seperti Kushedya Hari Yudo hingga Dedik Setiawan.

Duel Arema FC vs Bhayangkara FC dalam lanjutan pekan kedua Liga 1 2021 di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (12/9/2021). (Instagram/@liga1match)

Eduardo Almeida pun menanggapi lemahnya lini depan Arema FC yang terjadi.

Hanya saja ia enggan mengadili siapapun pemain tersebut, sebab dalam sepak bola bermain secara tim menurutnya.

“Tim ini tidak mengandalkan satu individu saja, dan ini sudah saya katakan berkali-kali,” ujar Eduardo Almeida dalam jumpa pers usai pertandingan yang turut dihadiri BolaSport.com.

“Ketika tim ini kalah, itu bukan karena satu atau dua pemain, tetapi karena disebabkan banyak hal, bukan cuma satu individu saja,” ucapnya.

Baca juga: Kesepakatan Unik Persib Bandung dan PSSI Jelang Lawan Borneo FC Pekan Keempat Liga 1 2021

Seperti diketahui, Arema FC masih terbelenggu dengan masalah lama yakni finishing.

Peluang emas berulang kali tercipta hanya saja pemain depan masih belum bisa memanfaatkan bola dengan baik untuk mencetak gol.

Oleh karena itu, Arema saat ini dinilai memang membutuhkan playmaker handal yang bisa membuatnya kembali diperhitungkan pada Liga 1 musim ini.

Sebab dalam tiga laga ini Arema FC telah ditahan imbang lebih dulu oleh PSM Makassar 1-1.

Begitu pula saat menghadapi Bhayangkara FC, mereka juga dipaksa untuk bermain imbang 1-1.

Almeida mengaku bahwa pada dasarnya timnya juga butuh playmaker, tetapi setelah tim terbentuk saat ini ia mengaku akan memaksimalkan pemain yang ada.

Dari pada menyalahkan satu atau dua pemain, Arema FC lebih memilih untuk menganalisia tim secara tepat agar ke depannya kesalahan lama tak terus terulang.

“Ya intinya semua tim di dunia memang butuh playmaker, solusi dari kebuntuan adalah playmaker, tetapi ya kita tidak perlu bicara itu di Arema,” kata Almeida.

Halaman
123