"Waktu hari Rabu itu, Danu ditelepon sama Yosef. Disuruh ke sana, langsung disuruh masuk ke rumah. Pas rumahnya berantakan," kata Lilis.
"Yosef itu yang nyuruh."
"Kata Pak Yosef itu sih Bi Nung (Tuti) sama Amel itu katanya ada yang nyulik, katantya gitu. Jadi sebelum ada polisi itu disuruh masuk," sambungnya.
Lulis juga membeberkan apa yang dilakukan Danu di sana.
Karena hanya melihat rumah berantakan sekaligus darah yang bercecer, Danu lantas pergi ke rumah Lilis untuk mengabarkan sembari menangis.
"Ya cuma lihat-lihat saja, mungkin dia kaget ya cuma di dalam rumah itu."
"Cuma sebentar, soalnya langsung ke saya kan. Datang ke sini, dia nangis. Katanya di rumah Bi Nung sama Amel enggak tahu ada yang nyulik atau apa, ada darah," terang Lilis.
Baca juga: Soal Wanita Misterius yang Dicurigai dalam Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Ini Kata Pakar
Danu Pasrah Disudutkan
Danu diketahui merupakan orang Yayasan Bina Prestasi Nasional sekaligus keponakan dari Tuti.
Kepada wartawan, pemuda itu mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak punya salah apa-apa.
"Tanggapan saya silahkan saja, soalnya saya enggak punya salah apa-apa di kasus ini. Memang saya enggak punya akses masuk juga ke rumah itu," ucap Danu dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, Minggu (19/9/2021).
Danu merasa dirinya disudutkan atas tuduhan yang menyebutnya memiliki akses keluar masuk kediaman korban.
Sosok yang masih memiliki hubungan sepupu dengan Amalia tersebut mengaku hanya bisa pasrah menerima hal tersebut.
"Dugaan mereka, dugaan bahwa Danu pegang kunci rumah itu misalkan sok aja Danu mah pasrah aja, emang sejak pertama juga saya enggak pegang kunci, enggak memiliki akses juga," katanya.
Danu pun hanya bisa berharap akar kasus pembunuhan terhadap Tuti dan Amalia bisa segera turungkap.