Temuan ini mengonfirmasi jika demam dengan suhu tubuh yang tinggi merupakan deteksi awal dari Covid-19.
Seperti diketahui jika pengecekan suhu tubuh telah menjadi protokol kesehatan di berbagai tempat untuk menghindari orang berkerumun.
Namun, dia juga menyampaikan jika kenyataan di lapangan bisa begitu berbeda.
Menurut pengalamannya, gejala awal Covid-19 juga bisa bervariasi.
Terlebih dengan varian Delta yang diketahui paling menular di awal-awal infeksi dan bisa jadi ketika gejala belum muncul.
“Secara umum, walaupun demam biasanya merupakan gejala awal infeksi Covid-19 yang paling sering dijelaskan, kenyataan yang saya lihat di garis depan lebih bervariasi,” katanya.
“Faktanya, beberapa pasien mungkin datang hanya dengan kehilangan rasa atau penciuman dan sebaliknya merasa baik-baik saja,” kata Glatter.
“Saya juga melihat pasien datang dengan 'jari kaki Covid', atau chilblains; reaksi kulit tipe livedo (perubahan warna biru kemerah-merahan) sebagai respons terhadap peradangan akut, tanpa adanya demam, batuk, atau gejala pernapasan lainnya.”
Glatter mengatakan bahwa pasien lain juga mengalami malaise, sakit kepala, dan pusing, yang dalam beberapa hal menyerupai gejala stroke, tetapi tanpa demam, batuk, atau bukti gejala pernapasan bagian atas.
“Saya juga melihat pasien yang datang hanya dengan nyeri dada, tanpa gejala pernapasan apa pun,” katanya.
“Mual, muntah, dan diare setelah timbulnya gejala pernapasan seperti demam dan batuk juga dapat menunjukkan bahwa seseorang mungkin menderita Covid-19.”
Namun, menurutnya juga sangat penting mengetahui perubahan gejala terutama yang mengarah perburukan.
Misalnya tanda apa yang biasanya pasien kemungkinan besar akan mengalami perburukan.
“Sangat penting untuk memahami perkembangan gejala orang yang terinfeksi Covid-19 sehingga Anda menghentikan penyebaran penyakit – pada dasarnya, mengisolasi dan kemudian memulai pelacakan kontak yang efektif,” kata Glatter.
“Ini cukup relevan untuk virus yang dua hingga tiga kali lebih mudah menular daripada influenza, yang menyebabkan wabah dalam kelompok.” (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya