4. Arahkan perhatian Anda pada napas dan tubuh Anda
Coba fokuskan perhatian kepada beberapa hal berikut:
Memperhatikan pemandangan, suara, dan bau di sekitar dan apa yang dirasakan tubuh.
Lanjutkan bernapas perlahan masuk dan keluar dengan lembut kembalikan pikiran ke tubuh dan tarik napas setiap kali melayang sampai merasa lebih tenang.
5. Tetap terhubung meski terisolasi secara fisik
Manusia adalah makhluk sosial, mereka dirancang untuk koneksi.
Isolasi dan kesepian dapat memperburuk kecemasan dan depresi, dan bahkan berdampak pada kesehatan fisik.
Itulah mengapa penting untuk tetap terhubung sebaik mungkin dan mencari dukungan saat kita membutuhkannya, bahkan saat kita mengurangi sosialisasi secara langsung.
Buatlah prioritas untuk tetap berhubungan dengan teman dan keluarga.
Jika Anda cenderung menarik diri saat tertekan atau cemas, pikirkan tentang menjadwalkan tanggal telepon, obrolan, atau Zoom biasa untuk mengatasi kecenderungan itu.
Ini bahkan berlaku ketika Anda bukan orang yang sulit bergaul dengan orang-orang.
Meskipun kunjungan langsung terbatas, melakukan panggilan video bisa menjadi pilihan.
Kontak tatap muka seperti vitamin untuk kesehatan mental, mengurangi risiko depresi dan membantu meredakan stres dan kecemasan.
6. Emosi itu menular, jadi bijaklah dalam mencari dukungan
Virus Corona bukan satu-satunya hal yang menular, emosi juga begitu.