Terkini Daerah

Pasutri dan Balita di Ditemukan Tewas Tertimbun Baju, Polisi: Memang Tumpukan Bajunya Tinggi

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga jenazah terdiri dari pasangan suami istri dan balita, ditemukan dalam timbunan pakaian di sebuah rumah di Jalan Pangeran Antasari, Kompleks Ratu Zaleha, Gang Ki Hajar Dewantara II, RT 19 RW 02, Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat (10/9/2021).

TRIBUNWOW.COM - Pasangan suami istri bernama Ahmad Saubari dan Sela, serta anak balita mereka Khadijah ditemukan tewas tertimbun baju di sebuah gudang penyimpanan pakaian di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (10/9/2021) malam.

Ketiga korban diketahui memang menempati gudang tersebut sebagai tempat tinggal.

Sementara itu pihak kepolisian masih belum menemukan barang bukti yang mengindikasikan adanya tindak pidana.

Baca juga: Pamer Hobi Main Ikan, Anies Baswedan Teringat Momen Jatuh ke Got: Repot kalau Kecemplung

Baca juga: Tidur di Gudang, Suami Istri dan Anak Balitanya di Banjarmasin Ditemukan Tewas Tertimbun Baju

Hal itu disampaikan oleh Kapolsek Banjarmasin Timur, AKP Pujie Firmasnyah dalam acara Sapa Indonesia Malam Kompastv, Sabtu(12/9/2021) malam.

Kesulitan penyelidikan juga terjadi lantaran keluarga korban menolak proses autopsi.

"Jadi sementara kesimpulan kita belum ada yang mengarah ke tindak pidana," kata Pujie.

Pujie kemudian menyoroti fakta di lapangan bahwa tumpukan baju di tempat kejadian perkara (TKP) berkisar mulai dari 2,5 meter hingga 3 meter.

"Yang kita lihat di TKP memang di sana tumpukan bajunya cukup tinggi, sekitar mencapai ujung langit-langit," kata dia.

Pujie menambahkan, di TKP tidak ditemukan bukti adanya orang lain masuk secara paksa.

"Kemudian di sana juga sementara tidak ditemukan bekas orang masuk ataupun barang rusak, hilang," ungkapnya.

Soal penyebab kematian, Pujie mengaku belum bisa menjelaskan secara pasti.

"Karena tidak ada autopsi akhirnya penyebab kematian korban masih belum jelas," kata dia.

Sebelum tewas, korban biasa menjaga gudang lalu mengantar pakaian dari gudang ke pasar.

Saat ditemukan oleh saksi, kondisi TKP pintu dan pagarnya terkunci dari dalam.

Begitupula lantai dua berdebu menunjukkan tidak adanya jejak kaki dari orang asing.

Simak videonya mulai menit awal:

Kesaksian Bos Korban

Dua hari sebelum ditemukan tewas, korban sempat menanyakan kepada anak bosnya apakah akan bermalam di tempat kejadian perkara (TKP) atau tidak.

Dikutip TribunWow.com dari Banjarmasinpost.co.id, hal itu disampaikan oleh Sari selaku anak dari bos kedua korban, H Kadir.

Sari bercerita, korban sama sekali tidak bisa dihubungi dua hari sebelum ditemukan tewas.

"Dia sudah lama bekerja sama bapak saya. Dipercayakan untuk meninggali rumah ini," ujar Sari yang berada di lokasi, Sabtu (11/9/2021).

Sari bercerita, penemuan jasad korban berawal dari rasa curiga korban tidak menjawab ketika dihubungi.

Ia lalu bersama karyawannya yang lain memutuskan untuk mengecek ke TKP.

Di sana ia mendapati pintu dikunci sehingga harus mendobrak.

Sari tak mengira Saubari beserta istri dan anaknya sudah meninggal dunia.

Sari menambahkan, dirinya terakhir berkomunikasi dengan korban dua hari yang lalu.

"Saat itu menanyakan, apakah saya mau menginap di rumah ini atau tidak. Setelah itu, tidak ada komunikasi lagi," kata dia.

(TribunWow.com/Anung)

Sebagian artikel ini diolah dari BanjarmasinPost.co.id dengan judul Tiga Jenazah di Tumpukan Pakaian, Begini Keterangan Kapolsek Banjarmasin Timur, Penemuan 3 Jenazah dalam Rumah di Banjarmasin, Cerita Adik Korban Gagal Menelepon, Dua Hari Tak Terlihat, Pasutri dan Balita Ditemukan Tak Bernyawa Dalam Rumah di Banjarmasin, dan Penemuan 3 Jenazah di Banjarmasin, Kecurigaan Anak Bos karena Korban Tak Dapat Dihubungi

Berita lain terkait