Virus Corona

Ini Obat dan Suplemen untuk Pasien Covid-19 Gejala Ringan dan OTG yang Isolasi Mandiri

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Relawan tim crisis center Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan untuk memberikan pelayanan konsultasi kesehatan dan vitamin ke rumah warga yang melakukan isolasi mandiri, di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (16/7/2021). Beberapa persiapan perlu dilakukan sebelum menjalani isolasi mandiri.

Menurutnya juga penggunaan obat-obatan keras terutama antibiotik secara sembarangan bisa berbahaya, terlebih untuk jangka panjang.

Karena itu, penggunaan obat terutama obat keras pada pasien Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah juga harus mendapat resep dokter sebelumnya. 

Percayakan pada dokter untuk menilai obat apa dan berapa dosis yang aman dan efektif untuk digunakan.

Berikut jenis obat berdasarkan Panduan Protokol Tatalaksana Covid-19 Edisi 2:

Orang Tanpa Gejala

Bila terdapat penyakit penyerta / komorbid, dianjurkan untuk tetap melanjutkan pengobatan yang rutin dikonsumsi.

Apabila pasien rutin meminum terapi obat antihipertensi dengan golongan obat ACE-inhibitor dan Angiotensin Reseptor Blocker, perlu berkonsultasi ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam atau Dokter Spesialis Jantung.

1. Vitamin C, dengan pilihan;

- Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk 14 hari)

- Tablet isap vitamin C 500 mg/12 jam oral (selama 30 hari)

- Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet /24 jam (selama 30 hari),

- Dianjurkan multivitamin yang mengandung vitamin C, B, E, Zink.

2.  Vitamin D

- Suplemen: 400 IU-1000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, tablet effervescent, tablet kunyah, tablet hisap, kapsul lunak, serbuk, sirup)

- Obat: 1000-5000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet 1000 IU dan tablet kunyah 5000 IU)

Halaman
123