"Kalau tidur ibu dikunci gak pintunya?," tanya Sumarni.
"Dikunci," jawab Yosef singkat.
Jasad Tuti dan Amalia pertama kali ditemukan oleh Yosef.
Saat itu, Yosef baru pulang dari rumah istri mudanya, M.
Setibanya di rumah Tuti, pintu dalam kondisi tak terkunci.
"Tadi bapak datang pintunya terbuka atau dikunci?," tanya Sumarni lagi.
"Karena mungkin udah terjadi, udah terbuka," jawab Yosef.
Hal itu pun dianggap janggal oleh Sumarni.
Pasalnya, pelaku bisa masuk ke dalam rumah tanpa merusak kunci pintu.
Namun, Yosef justru menduga Tuti sengaja membukakan pintu saat pelaku datang ke rumahnya.
"Gak, mungkin bu dibuka sama istri saya," kata Yosef.
Sementara itu, menurut kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat, hanya keluarga inti yang memiliki akses masuk ke rumah Tuti.
Mereka adalah Yosef, anak pertama Tuti bernama Yoris, dan kedua korban.
Namun, disebut Rohman, keponakan Tuti juga memiliki akses masuk ke rumah wanita 55 tahun itu.
Keponkan Tuti tersebut berinsial D, yang juga menjadi pengurus di Yayasan Bina Prestasi, tempat Amalia bekerja.